Saturday, June 26, 2010

Indahnya Bersyukur

Bismillahir-rahman-ir-rahim
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengasih

Salah satu kaidah merasakan kebahagiaan dalam hidup adalah dengan bersyukur.
Bersyukur, sebuah kata sederhana, yang sudah amat sangat kita kenal.
Lalu bagaimana bersyukur? memaknai rasa syukur?

Syukur berasal dari bahasa Arab yang artinya rasa terima kasih kepada Allah. (arti syukur dalam KBBI)
Bersyukur erat kaitannya dengan suatu nikmat, yaitu anugerah & karunia dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Memaknai rasa syukur adalah dengan bersyukur (mewujudkan rasa syukur), seperti halnya beriman yaitu membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan membenarkan(mewujudkan) dengan amal perbuatan, begitu juga bersyukur.



BERSYUKUR DENGAN HATI, LISAN, & AMAL PERBUATAN

BERYUKUR DENGAN HATI

Untuk dapat mensyukuri nikmat dengan hati kita, maka dengan:
1. Menyadari nikmat-nikmat yang kita peroleh, dari yang kecil & dekat,
2. Merasa cukup dengan nikmat yang kita peroleh

1. Menyadari nikmat-nikmat yang kita peroleh, dari yang kecil & dekat
Jika kita mencoba merenungkan segala yang kita punyai & kita peroleh maka akan membantu kita untuk menyadari nikmat-nikmat Allah subhanahu wa ta'ala.
Menyadari nikmat, dari nikmat-nikmat yang mungkin kita anggap sederhana dan kecil.

Cobalah merenungkan dari nikmat yang dekat.
* Pagi hari saat kita bangun, kita dapat bernafas menghirup udara segar, di luar sana mungkin ada orang yang tidak mudah untuk bernafas tanpa alat bantu, atau ada beberapa orang yang bisa bernafas tetapi tempatnya tinggal berudara kurang segar
* Lalu kita pun memulai aktivitas hari itu, kita dapat sarapan dengan tenang, di luar sana mungkin ada orang yang tidak mampu untuk menyediakan sesuatu untuk sarapannya.
* Kita berangkat untuk aktivitas hari itu, berjalan kaki, naik kendaraan pribadi, atau naik kendaraan umum. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang masih memberi kita kaki untuk berjalan, atas kendaraan yang kita miliki, dan atas uang yang kita miliki untuk kita membayar ongkos kendaraan umum. Di luar sana, tidak semua orang memilikinya, ada orang yang tidak dapat berjalan dengan kakinya, atau ada yang tidak punya kendaraan, atau tidak punya uang untuk membayar ongkos kendaraan umum.
* Kita beraktivitas, bekerja mencari nafkah (ma'isyah), mungkin kita merasa sedikit keletihan, di luar sana ada orang yang mungkin belum mendapatkan pekerjaan.
* Kita pulang kembali ke rumah, berkumpul dengan keluarga-orang-orang tercinta, di luar sana mungkin ada orang yang tidak dapat sering berkumpul dengan keluarganya, atau bahkan ada orang yang tidak punya keluarga.

Dapat bernafas dengan lega, makan dengan cukup, dan berkumpul denagn orang-orang tercinta, mungkin jarang kita sadari bahwa itu merupakan nikmat. Karena hal-hal tersebut hal-hal yang sudah sehari-hari kita dapatkan. Sungguh jika kita menyadari nikmat, begitu banyak nikmat Allah subhanahu wa ta'ala. Belum lagi dengan sesuatu yang melekat pada badan kita, 2 mata yang dapat melihat berbagai hal, 2 telinga yang dapat mendengar berbagai suara, 2 tangan untuk membantu & memudahkan aktivitas kita.

Allah ta'ala berfirman :
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."
( QS. An-Nahl (16) : 18 )

Bersyukur atas nikmat yang kecil, membantu kita untuk bersyukur atas nikmat yang besar.
Sesungguhnya Nabi kita, sudah mengajarkan bagaimana bersyukur,

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta & dunia) dan jangan kamu melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih pantas, agar kamu semua tidak menganggap remeh nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepadamu."
( HR. Bukhari & Muslim, hadits ini lafadz Muslim )

Dari Ubaidillah bin Muhshan Al Anshari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Siapa saja di antara kalian yang pada waktu pagi merasa aman rumah-tangganya, sehat badannya, dan mempunyai makanan untuk hari itu maka seolah-olah dia telah mendapatkan kebahagiaan dunia dengan semua kesempurnaannya."
( HR. Tirmidzi, derajat hadits : hasan/baik )

“Barangsiapa tidak mensyukuri yang sedikit maka dia tidak akan mensyukuri atas yang banyak dan barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah. Menceritakan sebuah nikmat (yang didapati) kepada orang lain termasuk dari syukur dan meninggalkannya adalah kufur, bersatu adalah rahmat dan bercerai berai adalah azab.”
(HR. Ahmad dari An-Nu’man bin Basyir)


2. Merasa cukup dengan nikmat yang kita peroleh
Merasa cukup akan sangat membantu kita untuk bersyukur.

Dari Hakim bin Hizam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Siapa saja yang menjaga kehormatan dirinya, maka Allah subhanahu wa ta'ala akan menjaganya; dan siapa saja yang merasa cukup, maka Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkannya."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sungguh beruntung orang yang telah masuk Islam, rezekinya cukup, dan Allah memberikan kepuasan (rasa cukup) terhadap apa yang telah dikaruniakan-NYA."
( HR. Muslim )



BERSYUKUR DENGAN LISAN

Setelah mensyukuri nikmat dalam hati, maka selanjutnya bersyukur dengan lisan kita. Ucapan lisan kita akan semakin menyadarkan dan menguatkan kesyukuran kita. Seperi halnya dalm sholat, saat kita membaca do'a sholat, kita diperintahkan untuk menggerakkan bibir kita, bukan cuma membacanya dalam hati, hal itu untuk lebih memyadarkan kita, sehingga kita lebih sadar dan memahami apa yang kita panjatkan, bukan cuma hafalan yang keluar secara otomatis, karena begitu seringnya kita mengulang-ulangnya.

Allah ta'ala berfirman :
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
( QS. Adh-Dhuha (92) : 11 )

Bersyukur kepada Allah yang paling sederhana dengan mengucapkan Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah.
Sebuah ucapan syukur, sekaligus akan dicatat sebagai sedekah ( tahmid(Alhamdulillah) adalah sedekah, HR. Muslim ).
Selain Alhamdulillah, bisa juga dengan menucapkan Subhanallahi wabihamdih ( Maha Suci Allah dan aku memuji-NYA ), kalimat tersebut juga merupakan kalimat yang ringan di lisan berat dalam timangan amal, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,

dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallalhu 'alaihi wasallam bersabda :
Ada 2 buah kalimat yang ringan lisan namun berat di timbangan, dan ke-2nya dicintai Ar-Rahman, yaitu Subhanallahi wabihamdih (Maha Suci Allah dan aku memuji-NYA) dan Subhanallahil 'adzim (Maha Suci Allah Yang Maha Agung ).
( HR. Bukhari & Muslim )

Alhamdulillah & Subhanallahi wabihamdih, keduanya mempunyai kata "HAMD" yang merupakan ucapan pujian & syukur.

Selain dengan 2 kalimat tersebut, kita bisa mengungkapkan rasa syukur kita dengan kalimat apapun yang baik.
Sungguh dengan mengucapkan syukur berarti kita memuji Allah subhanahu wa ta'ala dan mengingat (berdzikir) -NYA, dan dicatat sebagai sedekah.
Bersyukur dengan lisan juga membantu kita untuk mengingatkan bahwa segala nikmat yang kita peroleh adalah dari Allah subhanahu wa ta'ala,

Allah ta'ala berfirman :
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-NYAlah kamu meminta pertolongan."
( QS. An-Nahl (16) : 53 )

Segala nikmat adalah dari Allah, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah Qarun yang berkata bahwa segala yang dimilkinya karena ilmunya semata ( lihat QS. Al-Qoshosh (28) : 76-82 ). Dia lupa bahwa semua nikmat adalah dari Allah, yang Allah berikan lewat usaha yang kita lakukan.

Dan bersyukur, kebaikannya adalah untuk kita.
Allah ta'ala berfirman :
Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-NYA). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia."
( QS. An-Naml (27) : 40 )



BERSYUKUR DENGAN AMAL PERBUATAN

Bersyukur dengan amal perbuatan, yaitu dengan menggunakan nikmat Allah pada sesuatu yang diridhai-NYA.
Bukankah segala sesuatu adalah milik Allah dan hanya kepada-NYA lah semua kembali?
Begitu juga semua nikmat, semua milik Allah yang Allah titipkan pada kita.
Jiwa & badan kita, milik Allah, suatu saat akan kembali pada-NYA.
Keluarga kita milik Allah, suatu saat akan kembali pada-NYA.
Harta kita milik Allah, dan bukan suatu yang kekal kita miliki.

Bersyukur dengan amal perbuatan, dengan mempertanggung-jawabkan segala nikmat Allah subhanahu wa ta'ala.
Menggunakannya pada sesuatu yang diridhai Allah subhanahu wa ta'ala.
Maka bersyukur tak lain ada pada ketaatan & ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Menggunakannya pada sesuatu yang baik & dihalalkan, dan menjaganya dari sesuatu yang buruk & diharamkan.

Allah ta'ala berfirman :
"Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)."
( QS. At-Takatsur (102) : 8 )

Allah ta'ala berfirman :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengatakan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya AKU akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-KU), maka sesungguhnya adzab-KU sangat pedih."
( QS. Ibrahim (14) : 7 )

Allah telah mengingatkan kita atas nikmat-NYA dan mengingatkan untuk bersyukur. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan juga atas pertanggung-jawaban nikmat.

Dari Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya dunia ini manis dan mempesonakan, dan sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala menyerahkannya kepada kalian. Kemudian Allah akan melihat bagaimana kalian berbuat atas dunia ini."
( HR. Muslim )



Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memudahkan kita untuk meraih kebahagiaan di dunia & akhirat.
Memudahkan kita untuk menjalani kehidupan dalam naungan nikmat Islam & iman.
Memudahkan kita memperoleh ridha & rahmat-NYA, memudahkan kita menuju surga-NYA.
Amiin....



Allohumma inniy 'ala dzikrika, ( Ya Allah bantulah untuk berdzikir/mengingat-MU )
wa syukrika, ( dan bersyukur kepada-MU )
wa husni 'ibadatik ( dan beribadah dengan baik kepada-MU )

( HR. Abu Dawud, An-Nasa'i, Ahmad, Al-Hakim, derajat hadits : shahih )

Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam mengajarkan do'a pada Muadz, untuk mengucapkan do'a tersebut setiap setelah shalat fardhu/wajib.


Do’a agar dijadikan hamba yang bersyukur :
Robbiy auzi’niy an asy-kuro ni’matikal-latiy an ‘amta ‘alayya wa ‘ala waalidayya
wa an a’mala shoolihaan tardhoohu
wa ad-khilniy birohmatika fiy ‘ibaadikash-shoolihiin

artinya :

“Ya Rabb-ku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-MU yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku
dan agar aku mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai;
dan masukkanlah aku dengan rahmat-MU ke dalam golongan hamba-hamba-MU yang shalih.
( QS. An-Naml (27) : 19 )



Rujukan :
Al-Qur'an & Terjemahannya
Kitab Hadits : Shahih Riyadush-Shalihin, susunan Imam Nawawi
Buku : Dzikir Pagi Petang & Sesudah Shalat Fardhu Menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah yang Shahih,
susunan ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, Penerbit : Pustaka Imam Asy-Syafi'i
Buku : Menakjubkan! Potret Hidup Insan Beriman, karangan Dr. 'Aidh Al-Qarni, Penerbit : AQWAM
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/mengingkari-nikmat-allah.html
http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=467
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
http://muslim.or.id/doa-dan-wirid/ringan-di-lisan-berat-di-timbangan.html



"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."
( HR. Muslim )

Sunday, June 13, 2010

Sedekah Itu Mudah

Bismillah-ir-RAHMAN-ir-RAHIM
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Allah ta'ala berfirman :
"Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (infakkan) maka pahalanya (kebaikannya) itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan (menginfakkan) sesuatu melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (infakkan), niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan sempurna, dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan) sedikitpun."
( QS. Al-Baqarah (2) : 272 )


Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda,
"Tiadalah harta itu berkurang karena sedekah. Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan menambahkan kepada seseorang yang suka memaafkan melainkan DIA akan memuliakannya, dan tidaklah seorang yang merendahkan diri karena Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung akan mengangkat derajatnya."
( HR. Muslim )


FADHILAH/KEUTAMAAN SEDEKAH
* Melaksankan perintah Allah subhanahu wa ta'ala
* Dihapus kesalahan dan diampuni dosa
* Membersihkan diri & mensucikan jiwa
* Menjaga dari kekikiran
* Memudahkan jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)
* Berbagi dengan sesama
* Dido'akan oleh malaikat
* Sedekah untuk keluarga atau kerabat mendapat dua pahala, yaitu pahala bersedekah & pahala menyambung silatuhrrahim
* Sedekah jariyah amalnya akan terus mengalir meskipun yang memberikannya sudah meninggal


SEBAIK-BAIK SEDEKAH
* Sedekah di saat masih sehat
* Sedekah di saat ingin kaya & takut miskin
* Sedekah secara rutin, meski sedikit (sesuatu yang kecil tetapi rutin lebih utama daripada sesuatu yang besar tapi jarang)


SEDEKAH ITU MUDAH
* Senyum adalah sedekah
* Tutur kata yang baik adalah sedekah
* Menafkahi keluarga karena mencari keridhaan Allah adalah sedekah
* Tasbih, Tahmid, Tahlil, & Takbir adalah sedekah
* Mengajak kepada kebaikan (amar ma'ruf) adalah sedekah
* Mencegah kemunkaran/keburukan (nahi munkar) adalah sedekah
* Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah
* Mendatangi istri adalah sedekah
* Setiap langkah dalam berjalan untuk melaksanakan shalat adalah sedekah
* Membantu orang adalah sedekah
* Berbuat baik adalah sedekah
* Tidak berbuat kejahatan adalah sedekah
* Shalat Dhuha adalah sedekah yang mencukupi sedekah untuk 360 persendian manusia


SEDEKAH DARI YANG TERDEKAT
* Sedekah kepada keluarga
* Menafkahi keluarga karena mencari keridhaan Allah
* Mengajak keluarga ketaatan & ketakwaan kepada Allah
* Mencegah keluarga dari kemungkaran & kemaksiatan (melanggar hukum Allah)
* Berwajah berseri & bertutur kata dalam keluarga
* Sedekah kepada kerabat
Mendapatkan 2 pahala (kebaikan), yaitu pahala sedekah dan pahala menyambung silaturrahim
* Sedekah kepada anak yatim
* Sedekah kepada tetangga
* Sedekah kepada teman
* Sedekah untuk perjuangan di jalan Allah



Segala Kebaikan Adalah Pintu Sedekah



Dari Al-Qur'an & Al-Hadits :

FADHILAH/KEUTAMAAN SEDEKAH :

* Melaksankan perintah Allah subhanahu wa ta'ala
Allah ta'ala berfirman :
"Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (infakkan) maka pahalanya (kebaikannya) itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan (menginfakkan) sesuatu melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (infakkan), niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan sempurna, dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan) sedikitpun."
( QS. Al-Baqarah (2) : 272 )

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai, tentang hal itu sungguh Allah Maha Mengetahui.
( QS. Ali 'Imran (3) : 92 )

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-NYA dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang DIA menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah).
( QS. Al-Hadid (57) : 7 )


* Dihapus kesalahan dan diampuni dosa
Dan Allah berfirman, "Aku bersamamu." Sungguh jika kamu melaksanakan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-KU dan kamu bantu mereka kepada Allah pinjaman yang baik*, pasti akan AKU hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti, akan AKU masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
( QS. Al-Ma'idah (5) : 12 )

Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya DIA melipat-gandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun.
( QS. At-Tagabun (64) : 17 )

* pinjaman yang baik : menginfakkan harta denagn hati yang ikhlas

* Membersihkan diri & mensucikan jiwa
Yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya).
( QS. Al-Lail (92) : 18 )

* Menjaga dari kekikiran
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
( QS. At-Tagabun (64) : 16 )

* Memudahkan jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)
Maka barangsiapa memberikan (hartanya di ajlan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan)
( QS. Al-Lail (92) : 5-7 )

* Berbagi dengan sesama
Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta.
( QS. Adz-Dzari'at (5) : 19 )

* Dido'akan oleh malaikat
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Tidaklah setiap waktu pagi melainkan ada 2 malaikat yang datang kepada para hamba, maka salah satu dari keduanya berdo'a, 'Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.' Malaikat yang lain berdo'a, 'Ya Allah, berilah kebinasaan bagi orang yang kikir'."
( HR. Bukhari & Muslim )

* Sedekah untuk keluarga atau kerabat mendapat dua pahala, yaitu pahala bersedekah & pahala menyambung silatuhrrahim
Rasulullah shallallahu 'aialihi wasallam bersabda,
Orang (yang bersedekah kepada kerabatnya) itu mendapat 2 pahala : pahala menyambung silaturrahim dan pahala sedekah itu sendiri.
( HR. Bukhari & Muslim, An-Nasa'i, At-Tirmidzi)

* Sedekah jariyah amalnya akan terus mengalir meskipun yang memberikannya sudah meninggal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali 3 hal; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya."
( HR. Muslim )



SEBAIK-BAIK SEDEKAH

Rasulullah bersabda,
"Sedekah yang paling utama adalah engkau bersedekah ketika dalam keadaan sehat & bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka jangan tunda engkau tunda sampai ruh sampai tenggorokan baru kau katakan, "Untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.' "
( HR. Bukhari & Muslim )

Karena saat seorang manusia meninggal, maka hartanya menjadi hak ahli warisnya. Dan kalaupun dia berwasiat (untuk diberikan pada selain ahli warisnya), maka maksimal adalah sepertiga dari hartanya.

Dari 'Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sebaik-baik amalan yang disukai Allah subhanahu wa ta'ala adalah yang terus-menerus dikerjakan."
( HR. Bukhari & Muslim )



SEDEKAH ITU MUDAH

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu."
( HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, derajat hadits : dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinyatakan hasan(baik) oleh Tirmidzi )

Dalam riwayat lain,
"Jangan sekali-kali engkau meremehkan suatu kebaikan walaupun hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ramah."
( HR. Muslim )

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Tutur kata yang baik adalah sedekah."
( HR. Ahmad, derajat hadits : shahih )

Dari Abu Dzar dalam riwayat yang panjang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Jangan berbuat kejahatan terhadap sesama manusia, karena yang demikian itu termasuk sedekah untuk dirimu."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Setiap persendian (ruas tulang) manusia sebaiknya disedekahi (oleh pemilikinya) setiap matahari terbit (sebagai pernyataan syukur kepada Allah).
Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara 2 orang (yang berselisih) adalah sedekah.
Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah.
Berkata yang baik juga termasuk sedekah.
Begitu pula setiap langkah berjalan untuk melaksanakan shalat adalah sedekah.
Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.
( HR. Bukhari & Muslim )

"Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan memiliki 360 persendian."
( HR. Muslim )

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Setiap persendian (ruas tulang) kalian terdapat sedekah.
Maka setiap bacaan tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap bacaan tahlil (Laa ilahailallah ) adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah.
Begitu juga amar ma'ruf (menyeru kebaikan) dan nahi munkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah.
2 raka'at yang dikerjakan seseorang pada shalat Dhuha telah mencakup semuanya."
( HR. Muslim )


Dalam riwayat yang lain,

Dari Abu Dzar, ia berkata,
"Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
"Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapatkan pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka."

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bersedekah?
Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah sedekah."
Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala."
( HR. Muslim )



SEDEKAH DARI YANG TERDEKAT

Allah ta'ala berfirman:
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-NYA dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri,
( QS. An-Nisaa (4) : 36 )

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Apa saja yang kamu nafkahkan dengan tujuan mencari keridhaan Allah, niscaya akan diberi pahala oleh Allah subhanahu wa ta'ala, hingga apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu juga kan diberi ganjaran oleh Allah."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Hurairah, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah,
satu dinar yang kamu keluarkan untuk memerdekakan seorang budak,
satu dinar yang kamu berikan untuk orang miskin,
dan satu dinar yang kamu nafkahkan untuk keluargamu,
maka yang paling besar pahalanya adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu."
( HR. Muslim )

Dari Abu Mas'ud, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Jika seseorang menafkahkan untuk keluarganya dengan penuh keikhlasan semata-mata karena Allah, maka hal itu akan dicatat sebagai sedekah baginya."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Tangan yang di atas (yang memberi) lebih mulia daripada tangan yang di bawah (yang menerima), dan utamakanlah orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adaah sedekah orang-orang yang berkecukupan (setelah ia menyisakan untuk tanggungan istri & keluarganya_red).
Siapa saja yang menjaga kehormatannya, maka Allah akan menjaga kehormatannya.
Siapa saja yang (selalu) merasa cukup, Allah akan mencukupinya."
( HR. Bukhari )

Dari Abu Dzar, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Wahai Abu Dzar! jika engkau memasak makanan berkuah, maka perbanyaklah kuahnya, dan ingatlah (bagikanlah) tetanggamu."
( HR. Muslim )

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Wahai kamu muslimah, jangan sekali-kali memandang enteng pemberian seorang tetangga kepada tetangganya sekalipun hanya kikil kambing."
( HR. Bukhari & Muslim )




Segala Kebaikan Adalah Pintu Sedekah




Do'a Agar Dijauhkan dari Sifat Kikir :

"Allahuma inniy 'a'udzubika minal bukhli ( Ya Allah aku berlindung pada-MU dari bakhil/rasa kikir)
wa a'udzubika minal jubni ( dan aku berlindung pada-MU dari rasa takut)
wa a'udzubika min an uroda arzalil umri ( dan aku berlindung pada-MU dari kepikunan)
wa a'udzubika min fitnati dun-ya ( dan aku berlindung pada-MU dari fitnah/cobaan dunia )
wa a'udzubika min 'adzabil qobri ( dan aku berlindung pada-MU dari adzab/siksa kubur )

Rasulullah biasa membaca do'a tersebut setiap setelah shalat fardhu/wajib.



Rujukan :
Al-Qur'an dan Terjemahannya
Kitab Hadits : Shahih Riyadhush Shalihin, Imam Nawawi
Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com
Buletin : Ash-Shadaqah Fadhailuha wa Anwa'uha, Ali bin Muhammad al-Dihami ( http://www.alsofwah.or.id/cetakannur.php?id=304 )

Sunday, June 6, 2010

Renungan... Mencintai Allah, Rasul-NYA, dan Makhluk-NYA

Bismillah, Dengan menyebut nama Allah


Apa hal yang membahagiakan?
bersama orang yang kita cintai dan mencintai kita...

Cinta, kasih sayang...
perasaan yang membahagiakan kita...
fitrah (naluri) yang ada pada seluruh makhluk
salah satu karunia dari Allah subhanahu wa ta'ala untuk hamba-hambaNYA...

Siapa yang kita cintai?
siapa yang mencintai kita?
orang tua kita, keluarga kita, sahabat-sahabat kita, pasangan kita?
mungkin sebagian besar dari kita akan menyebutkan orang-orang terdekat kita...

Mungkin kita dengan mudah menyebutkan mereka sebagai orang yang kita cintai, dan kita merasakan mereka mencintai kita...
karena mereka hidup bersama kita, di sekitar kita, kita melihatnya, mendengar suaranya, berinteraksi bersama mereka...
kita mengenal mereka, mengenal sifat-sifatnya, memahami mereka...
dan kita merasa nyaman bersama mereka...

Rasulullah bersabda :
"3 hal jika seseorang memiliki ketiganya, ia akan merasakan manisnya iman,
pertama, mencintai Allah dan Rasul-NYA, lebih dari cintanya kepada yang lain,
kedua, mencintai seseorang hanya karena Allah,
ketiga, enggan untuk kembali kepada kekafiran, setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran, sebagaimana enggannya dia untuk dilemparkan ke dalam api neraka."
( HR. Bukhari & Muslim )

Bagaimana dengan cinta kita kepada Allah dan Rasul-NYA?
apakah kita mencintai Allah sebagai cinta teratas dari segala rasa cinta kita?
apakah kita mencintai Rasulullah sebagai cinta teratas kita atas semua makhluk Allah?
mungkin kita "merasa" mencintai Allah & Rasulullah, tapi apakah kita sudah "memaknai" dan "mewujudkan" kecintaan tersebut...

Allah Ta'ala berfirman :
"Katakanlah (Muhammad) : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
( QS. Ali-Imran (3) : 31 )

Apa tanda kecintaan?
saat kita mencintai sesuatu...
kita senantiasa mengingatnya,
kita senang bersamanya, merasa nyaman bersamanya,
kita merindukannya...
kita mencintai apa yang dicintainya,

Bagaimana kecintaan kita kepada Allah?
mengapa tak mudah untuk mengingat Allah dalam setiap waktu kita? mengapa kita baru mengingatnya saat membutuhkannya...
mengapa tak mudah merasa nikmatnya ibadah-ibadah kita? padahal saat itulah saat terbaik mendekati-NYA...
mengapa belum pernah merasakan kerinduan kepada Allah, merindukan memahami firman-firmanNYA, rindu untuk beribadah mendekati-NYA...
mengapa terkadang kita tak menyukai apa yang dicintai & diridhai-NYA...

Bagaimana kecintaan kita kepada Rasulullah?
mengapa kita jarang mengikuti sunnah beliau...
mengapa terasa berat mengamalkan sunah-sunnah beliau dan hidup bersama sunnahnya...
mengapa jarang merasa merindukan untuk mengikuti jalan beliau...
mengapa terkadang kita merasa kurang menyukai sunnah beliau...

Apakah kita belum memiliki kecintaan kepada Allah & Rasulullah?
Kita sadari atau tidak, kecil atau besar, di lubuk hati kita memiliki rasa cinta kepada Allah, Rasulullah, dan Islam...
Kita mengagungkan Allah, Rasulullah, dan Islam, kita tak rela saat ada yang melecehkannya...
Tapi mungkin baru sebatas dalam lubuk hati, belum mewujudkannya dalam kehidupan kita...
Mungkin kita belum merasakan kecintaan tersebut dengan kesadaran, merasakan senantiasa mengingat Allah, merasakan kerinduan pada-NYA...

Menumbuhkan kecintaan kepada Allah dan Rasulullah...
kita mencintai sesuatu, maka kita akan senantiasa mengingatnya...
kita berusaha mengenalnya, memahaminya...
dengan mengenalnya, mengenal sifat-sifatnya, kita akan memahaminya...
semakin tumbuh dan bersemilah rasa cinta, dan berkembang seiring kebersamaan dan kedekatan...

Mencintai Allah....
Memiliki kecintaan kepada Allah dan Rasulullah, melalui suatu proses...
dengan belajar mencintai & berusaha mencintai...

Maka mulailah mengenali Allah,
mengenal nama-nama & sifat-sifatNYA yang agung (Asma ul-Husna),
yang telah Allah kabarkan lewat firman-NYA (Al-Qur'an) dan telah Rasul-NYA sampaikan (Al-Hadits, karena apa yang Rasulullah ucapkan adalah wahyu dari Allah)
mendekati-NYA, dengan ibadah yang Allah perintahkan dan Rasulullah contohkan,
mendekati-NYA, dengan do'a-do'a yang kita panjatkan...
merindukan-NYA, merindukan dengan mengingat-NYA (lewat dzikir, dengan lafadz dzikir yang ada dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits)
merindukan-NYA, merindukan untuk mendekati-NYA...
merasakan cinta-NYA dan kasih sayang-NYA, lewat ciptaan-ciptaan-NYA, menakjubkannya alam semesta...
merasakan cinta-NYA dan kasih sayang-NYA, lewat cinta-NYA yang DIA berikan lewat makhluk-makhluk-NYA...

Sungguh Allah sangat mencintai hamba-NYA yang mendekati-NYA, dalam hadits qudsi, Rasulullah bersabda, Allah berfirman :
Tidaklah hamba-KU mendekatkan diri kepada-KU dengan sesuatu yang lebih AKU sukai daripada apa yang telah AKU wajibkan atasnya. Hamba-KU terus menerus mendekatkan diri kepada-KU dengan amalam-amalan sunnah sehingga AKU mencintainya.
( HR. Bukhari )

Rasa cinta kepada Allah selaras dengan rasa cinta kepada Rasul-NYA,
Menumbuhkan rasa cinta tersebut dengan pendekatan diri dengan amalan yang telah Allah beritakan dan Rasul-NYA contohkan...

Semoga kita dapat mencintai Allah dan Rasul-NYA,
Rasulullah sering berdo'a :
wa as aluka hubbaka, (dan aku memohon rasa cinta kepada-MU )
wa hubba man-yuhibbuka, (dan cinta kepada orang-orang yang mencintai-MU )
wa hubba 'amali-yuqoribunniy ilaa hubbika (juga cinta kepada amal perbuatan yang akan mendekatkan diriku untuk mencintai-MU)
( HR. Ahmad, At-Tirmidzi )

Semoga kita dapat mencintai Allah & Rasul-NYA, dan mencintai makhluk-NYA karena-NYA. Sehingga kita dapat merasakan manisnya iman, dan merasakan nikmatnya beribadah kepada-NYA, dan mengantarkan kita ke surga-NYA, Amiin ya Rabb-al-alamin.



"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."
( HR. Muslim )