Saturday, April 24, 2010

Jadilah Pejuang! Jadilah Pengusaha!

dari artikel:
Takut Usaha, Gak Salah...?
(Entrepreneur, majalah As-Saliim)

oleh : Jaya Setiabudi


Baru saja saya membaca iklan suatu lembaga pendidikan, mencuplik beberapa berita di harian Kompas. Berita yang pertama mengatakan 2000-4000 orang pengangguran baru tercipta di Indonesia setiap hari. Lebih lanjut Kompas memberitakan diperkirakan di tahun 2009, ada 116,5 juta orang (69% dari total penduduk) di Negeri ini Serbu Pasar Kerja! Mengerikan!

Sarjana, Sarjana, Sarjana
Jamannya si Doel, menjadi sarjana merupakan suatu kebanggan luar biasa. Bagaimana dengan sekarang? Mau tahu berapa kebutuhan tenaga kerja sarjana di Indonesia? 75.000 orang saja per-tahun-nya! Emang berapa jumlah lulusan sarjana? 3 juta sarjana baru setiap tahunnya. jadi jangan heran, sayapun pernah punya driver yang sarjana, bahkan lulusan dari luar negeri. Kok bisa? "Daripada nganggur", katanya.

Anggap saja Anda adalah termasuk dari 75.000 sarjana yang "beruntung" mendapatkan job sarjana. Namun jangan protes jika penghasilan Anda akan mendapatkan "tekanan" alias pas-pasan. Jika tidak puas, monggo silakan keluar, wong masih tersisa 2,9 juta sarjana yang ngantri. Kompetisi pekerja akan semakin gila. Sudah hukum alam, jika supply berlebihan, harga akan banting-bantingan. Nah, rendahnya gaji di negara ini harusnya bukan salah siapa-siapa, tapi salah bersama. Hal ini disebabkan sedikitnya pertumbuhan usaha atau pengusaha di negeri ini.

Seandainya saja pembaca sadar akan mendesaknya "lowongan" pengusaha, lha mbok yuk jadi pejuang, keluar kerja dan bangun usaha (ngga harus serta-merta keluar kerja juga kali ya..._red.). Khususnya bagi sarjana dan para lulusan sekolah kejuruan, dibuka lowongan "Wajib Usaha" (seperti wajib militer jaman perang). Kalo bangkrut gimana? Ya tinggal bangun lagi, wong dulu juga gak punya duit pas lahir. Apa yang ditakuti? Apalagi sekarang banyak sekali pendidikan informal yang mengajarkan "ilmu-ilmu praktis" mulai usaha, bangkit dari kebangkrutan ataupun paket mengembangkan usaha. Layaknya pasukan khusus yang dilatih dan diperbekali dengan senjata, tak perlu takut menghadapi musuh. Katakanlah Anda gagal terus dalam usaha dan ingin balik mencari kerja, apakah ditolak karena bekas pengusaha? Justru mentalitas pengusaha (Intrapreneurship) itu yang sekarang dibutuhkan, dibanding dengan karyawan yang "bermental" pekerja. Nah tuh, apalagi resiko jadi pengusaha? Paling ditakuti adalah saat kaya kemudian lupa diri saja.

Berita yang marak akhir-akhir ini, bahkan Presiden SBY juga mengatakan, "Tren sekolah-sekolah sekarang adalah menciptakan Young Entrepreneur". Daripada saling menuding dan memaki pemerintah dalam krisis ini, yuk kita menjadi bagian dari solusi krisis ini. Jadilah PEJUANG, jadilah PENGUSAHA!

Jika ada yang perlu ditakuti, takutlah "tidak punya KEBERANIAN".
Jika Anda mau mencaci, cacilah diri sendiri karena tidak berkontribusi.
FIGHT!