Monday, July 26, 2010

Sebaik-baik

Bismillahir-Rahmair-Rahim,
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


Allah ta'ala berfirman :
Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
( QS. Al-Hujuraat (49) : 13 )

Allah ta'ala berfirman,
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami uji mereka, siapakah di antara mereka yang baik amalnya (perbuatannya).
( QS. Al-Kahfi (18) : 7 )



* Sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah
* Sebaik-baik petunjuk adalah sunnah Rasulullah

* Sebaik-baik umat adalah 3 generasi awal Islam ( generasi shahabat, tabi'in, & tabi'ut tabi'in )

Sebaik-baik manusia adalah :
* yang paling baik akhlaknya
* yang bermanfaat bagi manusia yang lain
* yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya
* yang paling baik kepada sahabatnya & tetangganya
* yang menyambung silaturrahim
* yang lebih dulu memberi salam
* yang paling baik dalam pembayaran hutang
* yang berjuang di jalan Allah dengan jiwa & hartanya

Laki-laki :
* yang paling baik adalah yang paling baik terhadap istrinya

Wanita :
* Sebaik-baik perhiasan di dunia adalah wanita yang shalihah
* Sebaik-baik mahar adalah yang mudah & ringan
* Sebaik-baik masjid (tempat sujud) adalah di rumahnya

Sebaik-baik amalan & ibadah :
* amalan yang dilakukan secara rutin
* amalan yang paling disukai Allah subhanahu wa ta'ala adalah sholat tepat pada waktunya, berbuat kepada kedua orang-tua, berjihad di jalan Allah
* puasa Muharram ( setelah puasa Ramadhan )
* sholat malam ( setelah sholat fardhu )
* puasa Nabi Daud 'alaihi sallam
* sholat Nabi Daud 'alaihi sallam

Sholat & Do'a
* sholat sunnah seseorang yang paling utama adalah di rumahnya
* yang paling besar pahalanya dalam sholat adalah yang paling jauh perjalanannya menuju ke tempat sholat, dan yang lebih jauh lagi
* sebaik-baik shof sholat bagi kaum lelaki adalah shof yang pertama
* sebaik-baik shof sholat bagi kamu wanita adalah shof yang terakhir
* sholat yang paling utama adalah yang lama berdirinya
* kedekatan paling utama dengan Allah adalah saat sujud, maka sangat baik untuk berdo'a
* waktu yang paling utama untuk berdo'a adalah di akhir & tengah malam, dan setelah sholat fardhu

Sebaik-baik ayat & surat & kalimat dzikir :
* ayat yang paling agung dalam kitab Allah adalah ayat Kursi ( QS. Al-Baqarah (2) : 255 )
* surat yang dibaca pada sholat qobliyah shubuh (sholat fajar) adalah surat Al-Kaafirun & surat Al-Ikhlash
* kalimat Laa ilaha ilallah ( Tiada Tuhan selain Allah )
* kalimat yang paling disukai Allah adalah 'Subhanallahi wabihamdih'

Sebaik-baik harta & sedekah :
* harta di tangan orang shalih
* harta yang dinafkahkan kepada keluarganya
* sedekah di saat menginginkan kekayaan dan takut fakir

* Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at

* Sebaik-baik pakaian adalah berwarna putih

* Sebaik-baik majelis adalah majelis yang lapang

* Sebaik-baik penyembelihan hewan adalah dengan pisau yang tajam





SEBAIK-BAIK PERKATAAN & PETUNJUK

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad.
Seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara yang baru*, dan seluruh bid’ah (perkara baru) adalah kesesatan.
( HR. Muslim )
* Perkara baru (bid'ah) adalah perkara baru dalam hal agama, seperti bentuk ibadah khusus yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, karena Islam telah sempurna tidak perlu penambahan & pengurangan.



SEBAIK-BAIK UMAT ISLAM

Dari Imran bin Hushain, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik kalian (umat Islam) adalah yang hidup pada masaku (generasi shahabat), kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi'in), lalu yang sesudahnya lagi (tabi'ut tabi'in)."
( HR. Bukhari & Muslim )
* 3 generasi tersebut paling baik ke-Islam-annya, karena kedekatannya dengan Rasulullah di utus, bagaimana tidak generasi sahabat mendapatkan ilmu langsung dari Rasulullah, wahyu (Al-Qur'an) turun di antara mereka, sehingga mereka paling memahami bagaimana makna & pengamalan Al-Qur'an & As-sunnah.
3 generasi awal dalam Islam ini yang disebut dengan Salafush-Shalih
( Salaf : pendahulu, Salaf+Al+Shalih --> Salaf Ash-Shalih = Salafush-Shalih : pendahulu yang shalih )



SEBAIK-BAIK MANUSIA

Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kamu sekalian adalah yang paling baik akhlaknya (budi pekertinya)."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Jabir, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai & paling dekat kedudukannya denganku pada hari Kiamat yaitu orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian."
( HR. Tirmidzi, derajat hadits : hasan/baik )

Dari Jabir, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi manusia lain."
( HR. Thobroni, Daruqutni, derajat hadits : shahih )

Dari Utsman bin Affan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallm bersabda :
"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an & mengajarkannya."
( HR. Bukhari )

Dari Abdullah bin Umar (Ibnu Umar), Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik sahabat (menurut pandangan Allah) adalah yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik kepada tetangganya."
( HR. Tirmidzi, derajat hadits : hasan/baik )

Dari Abdullah bin Umar (Ibnu Umar), Rasulullah shalallahu 'alahi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik kebaikan adalah seseorang yang menyambung tali silaturrahim dengan sahabat ayahnya."
( HR. Muslim )

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya orang yang paling utama di sisi Allah adalah orang yang lebih dulu memberi salam."
( HR. Abu Dawud & Tirmidzi, derajat hadits : hasan/baik )

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam membayar hutangnya."
( HR. Bukhari & Muslim )
* Baik dalam membayar hutang ialah dengan segera tidak menunda-nunda pembayaran setelah mempunyai sesuatu untuk membayar.
Hal ini merupakan akhlak yang baik dalam muamalah/hubungan antar manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup.

Dari Abu Sa'id Al Khudri, "Seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu bertanya,
'Siapakah manusia yang paling utama?'
Beliau menjawab, 'Orang mukmin yang berjuang di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.'
Dia bertanya lagi, 'Kemudian siapa?'
Beliau menjawab, 'Kemudian orang mukmin yang menyendiri pada tempat yang sunyi untuk menyembah kepada Allah dan menjauhkan manusia dari kejahatannya.' "
( HR. Bukhari & Muslim )



LAKI-LAKI

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya (budi pekertinya).
Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya."

( HR. Tirmidzi, derajat hadits : hasan/baik )



WANITA

Dari Abdullah bin 'Amr Al Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Dunia adalah suatu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan di dunia adalah wanita yang shalihah.
( HR. Muslim )

Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik nikah adalah yang paling mudah."
( HR. Abu Dawud )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Di antara keberkahan seorang wanita ialah yang mudah urusannya dan murah maharnya."
( HR. Abu Dawud, derajat hadits : shahih )
* Sebaik-baik mahar adalah yang mudah & ringan

Dari Ummu Salamah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sebaik-baik masjid* bagi para wanita adalah diam di rumah-rumah mereka."
( HR. Ahmad, derajat hadits : hasan/baik )
* masjid berarti tempat sujud
pembentukan kata dalam bahasa Arab :
SuJuD --> maSJiD ( masjid : tempat sujud )
SHoLat --> muSHoLa (mushola : tempat sholat )
iQoMa --> maQoM ( maqom : tempat iqoma/berdiri, contohnya : maqom Ibrohim, yaitu tempat berdiri Nabi Ibrohim saat membangun Ka'bah)



SEBAIK-BAIK AMALAN & IBADAH

Dari 'Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sebaik-baik amalan yang disukai Allah subhanahu wa ta'ala adalah yang terus-menerus dikerjakan."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abdullah bin Mas'ud (Ibnu Mas'ud), ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
'Amal apakah yang paling disukai oleh Allah subhanahu wa ta'ala?'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
'Sholat tepat pada waktunya'
Saya bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?'
Beliau menjawab, 'Berbuat baik kepada kedua orang-tua.
Saya bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?'
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, 'Pergi berjihad di jalan Allah'."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram.
Dan sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah sholat malam (tahajjud)."

( HR. Muslim )

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Daud, sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Daud.
Beliau biasa tidur di pertengahan malam, lalu bangun di sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam terakhir.
Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari."
( HR. Bukhari & Muslim )



SHOLAT & DO'A

Dari Zaid bin Tsabit, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Wahai sekalian manusia, sholatlah kamu sekalian di rumah,
karena sesungguhnya sholat seseorang yang paling utama adalah sholat di rumahnya, kecuali sholat fardhu."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Musa, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Orang yang paling besar pahalanya dalam sholat adalah yang jauh perjalanannya menuju ke tempat sholat, dan yang lebih jauh lagi."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik shof kaum lelaki adalah shof pertama dan sejelek-jelek shof mereka adalah shof terakhir,
sedangkan sebaik-baik shof kaum wanita adalah shof terakhir dan sejelek-jelek shof mereka adalah shof pertama."
( HR. Muslim )

Dari Jabir, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya :
"Sholat yang bagaimanakah yang paling utama?"
Beliau menjawab, "Yang lama berdirinya."
( HR. Muslim )
* Lama berdirinya ialah dengan panjangnya bacaan sholatnya

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sedekat-dekatnya hamba kepada Tuhannya, yaitu ketika ia sujud, oleh karena itu perbanyaklah berdo'a pada saat sujud."
( HR. Muslim )
* sebaik-baik waktu untuk berdo'a adalah saat sujud

Dari Abu Umamah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya,
'Kapankah do'a yang paling didengar oleh Tuhan?'
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
'Di tengah & akhir malam, serta seusai sholat fardhu ( 5 waktu ).' "
( HR. Tirmidzi, derajat hadits : hasan/baik )



SEBAIK-BAIK BACAAN

Dari Ubay bin Ka'ab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Hai Abu Mundzir (nama kun-yah Ubay bin Ka'ab)! Apakah engkau mengetahui, ayat apa yang paling agung menurutmu, dari kitab Allah yang engkau hafalkan?"
Saya menjawab, "Allahu laa ilaaha illahuwal hayyul qoyyum." (ayat Kursi : QS. Al-Baqarah (2) : 255 )
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menepuk dada saya dan bersabda, "Sungguh luas pengetahuanmu wahai Abu Mundzir."
( HR. Muslim )
* Ayat Kursi merupakan ayat yang paling agung, karena di dalamnya terkandung makna sifat-sifat Allah

Dari 'Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sebaik-baik surat yang dibaca ketika 2 raka'at qobliyah subuh adalah Qulhuwallahu ahad ( surat Al-Ikhlash ) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun ( surat Al-Kafirun )."
( HR. Ibnu Khuzaimah, derajat hadits : shahih )

Dari Jabir, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
'Dzikir yang paling utama adalah kalimat Laa ilaaha ilallah ( Tiada Tuhan selain Allah ).' "
( HR. Tirmidzi, derajat hadits : hasan/baik )

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
'Apakah kamu mau aku beritahukan kalimat yang paling disukai Allah?
(yaitu) 'sesungguhnya kalimat yang paling disukai oleh Allah adalah 'Subhanallahi wabihamdih'
( Maha Suci Allah dan aku memuji-NYA ).
( HR. Muslim )



SEBAIK-BAIK HARTA & SEDEKAH

Dari 'Amr bin 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang shalih."
( HR. Ahmad, derajat hadits : shahih )

Dari Abu Abdullah Tasauban bin Bujdud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Satu dinar (harta) yang paling utama adalah satu dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya."
( HR. Muslim )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sedekah yang paling utama adalah engkau bersedekah ketika dalam keadaan sehat & bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka jangan tunda engkau tunda sampai ruh sampai tenggorokan baru kau katakan, "Untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.' "
( HR. Bukhari & Muslim )



SEBAIK-BAIK HARI

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baiknya hari di mana matahari pada hari itu terbit, adalah hari Jum'at.
Pada hari itu Adam diciptakan.
Pada hari itu, ia dimasukkan ke surga.
Pada hari itu juga, ia dikeluarkan daripadanya."
( HR. Muslim )

Dari Aus bin Aus, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Di antara hari-hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum'at.
Perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena bacaan setiap sholawat yang kalian berikan pasti disampaikan kepadaku."

( HR. Abu Dawud )
* Membaca sholawat dengan sholawat yang telah diajarkan Rasulullah, seperti sholawat yang ada pada bacaan tasyahud akhir
( Allohumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa ali Muhammad ).



SEBAIK-BAIK PAKAIAN

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Pakailah pakaian yang berwarna putih, karena itu adalah sebaik-baik pakaian kamu, dan kafanilah orang yang meninggal dunia di antara kalian dengan kain putih!".
( HR. Abu Dawud & Tirmidzi, derajat hadits : hasan shahih )

Dari Samurah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Pakailah pakaian berwarna putih, karena pakaian putih adalah yang paling suci & baik. Kafanilah orang yang meninggal di antara kalian dengan kain putih!"
( HR. An-Nasa'i & Al-Hakim, derajat hadits : shahih )



SEBAIK-BAIK MAJELIS

Dari Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sebaik-baik majelis adalah majelis yang paling lapang."
( HR. Abu Dawud )



SEBAIK-BAIK PENYEMBELIHAN HEWAN

Dari Abu Ya'la Syaddad bin Aus, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala mewajibkan kalian untuk berbuat baik dalam segala hal.
Oleh karena itu kalau kamu membunuh, maka membunuhlah dengan sebaik-baiknya.
Apabila menyembelih, maka sembelihlah dengan sebaik-baiknya.
Hendaklah menajamkan pisau dan hendaklah menenangkan hewan sembelihan."

( HR. Muslim )


Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa mempermudah kita dalam kebaikan, senantiasa mempermudah kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, dalam beribadah pada Allah (berakhlak baik kepada Allah), dan dalam berakhlak baik terhadap sesama manusia & apa yang ada di alam semesta.
Semoga Allah senantiasa mempermudah jalan kita menuju kebahagiaan dunia & akhirat, Aamiin....



Do'a Kebaikan Dunia & Akhirat :

Robbanaa aatinaa fiid-dunyaa hasanah ( Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia )
wa fiil akhiroti hasanah ( dan kebaikan di akhirat )
wa qinaa 'adzaban-nar ( dan lindungilah kami dari adzab neraka )
( QS. Al-Baqarah (2) : 201 )



Do'a memohon akhlak yang baik :

Allohumma ahsanta kholqii ( Ya Allah, sebagaimana Engkau telah menciptakanku dengan baik )
fa ahsin khuluqii ( maka perbaiki pula akhlakku )
( HR. Ahmad, derajat hadits : shahih )



Dzikir sesudah sholat fardhu :

Allohumma a'innii 'alaa dzikrika ( Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir (mengingat) kepada-MU )
wa syukrika ( dan bersyukur kepada-MU )
wa husni 'ibaadatik ( dan beribadah dengan baik kepada-MU )
( HR. Abu Dawud, An-Nasa'i, Ahmad, Al-Hakim, derajat hadits : shahih )



Sumber Rujukan :
Al-Qur'an & Terjemahannya
Kitab Hadits : Riyadhush-Shalihin ( Taman (Hati) Orang-orang Shalih ), susunan Imam Nawawi
www.rumaysho.com
http://blog.re.or.id/tidak-disukai-berlebih-lebihan-dalam-mahar.htm
www.almanhaj.com , kategori : Nikah
Buku : Do'a & Wirid, susunan Yazid Abdul Qadir Jawas, penerbit : Pustaka Imam Asy-Syafi'i


* Hadits yang diriwayatkan Bukhari & Muslim, derajat hadits-nya shahih, sehingga tanpa perlu disebutkan derajatnya sudah dipahami bahwa derajat hadits tersebut shahih, hadits-hadits yang diriwayatkan mereka diakui ke-shahih-annya, karena telah diseleksi dan diteliti dengan sangat ketat (seleksi & penelitian dari : jalan periwayatan (sanad), orang-orang yang meriwayatkan, muatan hadits )

Secara garis besar derajat hadits :
1. Shahih : tidak diragukan kebenarannya
2. Hasan/baik : mendekati shahih, ada sedikit kelemahan, dari faktor-faktor yang diteliti
3. Dho'if/lemah : lemah, banyak kelemahan dari berbagai faktor
4. Ma'udhu/palsu : hadits yang terbukti palsu ( bukan perkataan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam )



"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."
( HR. Muslim )

Sunday, July 11, 2010

Keluargamu Pintu Surgamu

Bismillahir-Rahman-ir-Rahim,
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


Keluarga ( Kedua Orang Tua, Suami, dan Anak ) adalah Pintu Surga

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasalam bersabda,
"Amat merugi, dan sungguh merugi orang yang masih sempat mendapatkan salah satu atau kedua orang tuanya hidup di usia tuanya, kemudian kesempatan (berbuat baik itu) tidak digunakannya untuk memasukannya ke dalam surga."
( HR. Muslim )

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Apabila seorang wanita menjaga sholat 5 waktu, berpuasa di bulannya (Ramadhan), menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya dia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan."
( HR. Ibnu Abi Hatim)

Dari Ummu Salamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Wanita (istri) mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya niscaya ia akan masuk surga."
( HR. At-Timidzi , derajat hadits : hasan/baik )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Barangsiapa memiliki 3 orang putri atau 3 orang saudara putri, atau memiliki 2 orang anak putri atau 2 orang saudara putri, kemudian ia mendidiknya dengan baik hingga memiliki ketaqwaan kepada Allah dan akhlak yang mulia, maka dia berhak masuk surga".
(HR. At-Tirmidzi)

Dari 'Aisyah, ia berkata,
"Seorang perempuan miskin dengan membawa kedua putrinya mendatangiku, maka aku memberinya 3 butir kurma (hanya itu yang dimiliki 'Aisyah). Ia memberika kepada ,masing-masing putrinya sebutir kurma. Ketika perempuan itu hendak memasukkan kurma ke mulutnya untuk dimakan, tiba-tiba diminta oleh kedua putrinya, lalu ia membelah kurma itu menjadi 2 bagian kemudian diberikan kepada kedua anaknya. Aku merasa kagum melihat perilaku perempuan itu.
Setelah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, aku menceritakan kepadanya kejadian itu, kemudian beliau bersabda,
'Sesungguhnya Allah telah menetapkan surga baginya dengan perbuatannya itu (terhadap kedua putrinya) atau dia terbebas dari api neraka karena perbuatannya itu'."
( HR. Muslim )

Pintu surga ternyata begitu dekat, keluarga kita adalah pintu surga yang terdekat. Tidak maukah kita memasukinya?
Berbakti pada orang tua, mentaati suami, mendidik anak agar menjadi orang shalih merupakan pintu-pintu untuk memasuki surga.
Jika semuanya karena mengharap ridha Allah subhanahu wa ta'ala, maka akan mengantarkan kita ke surga-NYA.

Kita akan dimasukkan ke dalam surga dengan rahmat Allah, rahmat Allah didapatkan dengan keridhaan Allah. Keridhaan Allah didapatkan dengan ketakwaan (amal perbuatan kita dalam ketaatan).


Berbuat Baik kepada Kedua Orang Tua

Allah ta'ala berfirman :
Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan AKU dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. hanya kepada-KU kembalimu, dan akan AKU beritakan kepadamu apa yang yelah kamu kerjakan.
( QS. Al-'Ankabut (29) : 8 )

Allah ta'ala berfirman :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia 2 tahun. Bersyukurlah kepada-KU dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada AKU kembalimu.
( QS. Luqman (31) : 14 )

Allah ta'ala berfirman :
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan AKU dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-KU.
( QS. Luqman (31) :15 )

Allah ta'ala berfirman :
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya denagn susah payah (pula).
( QS. Al-Ahqof (46) : 15 )

Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan kita untuk berbuat baik terhadap kedua orang tua (birrul walidain, birr : baik, walidain : 2 orang tua).
Perintah itu disandingkan dengan ketaatan pada Allah, dan peringatan untuk tidak menyekutukan Allah. Telah kita ketahui bahwa tujuan penciptaan makhluk adalah untuk tauhid (mengesakan Allah, beribadah hanya pada Allah, lihat QS. Adz-Dzariyat (51) : 56 ), itulah tujuan tertinggi, tauhid. Maka jika Allah menyandingkan perintah untuk berbuat baik terhadap kedua orang tua setelahnya, maka itulah ketaatan tertinggi di dunia yang kita temui saat ini (ketaatan teringgi pada makhluk adalah pada Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam).

Maka kita harus menaati kedua orang tua selama tidak dalam kemaksiatan terhadap Allah (melanggar hukum Allah).
Begitu tingginya kedudukan orang tua, sehingga ridha Allah ada pada keridhaan mereka, dan murka Allah ada pada kemurkaan mereka.
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Ridha Allah bergantung pada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung pada kemurkaan orang tua."
( HR. Bukhari, Ibnu Hibban, At-Tirmidzi, Al-Hakim )


Kedua Orang Tua Adalah Yang Paling Berhak Atas Kebaikan Kita

Dari Abu Hurairah, ia berkata,
"Suatu ketika seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam kemudia berkata,
'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baikku?'
Rasulullah menjawab, 'Ibumu!'
Lalu orang tersebut bertanya lagi, 'Lalu siapa lagi?'
Nabi menjawab, 'Ibumu!'
Orang tersebut bertanya lagi, 'Lalu siapa lagi?'
Nabi menjawab, 'Ibumu!'
Orang tersebut bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi kemudian menjawab, 'Bapakmu!'"
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Bakrah Nufai' bin Al Haris, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa terbesar (3 dosa terbesar)."
Kami menjawab, "Tentu, kami ingin mengetahuinya."
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Yaitu menyeketukuan Allah dan durhaka terhadap kedua orangtua."
(Semula Rasulullah duduk sambil bersandar, lalu beliau memperbaiki duduknya hingga tegak), beliau kembali meneruskan sabdanya,
"Ingatlah! Termasuk juga perkataan bohong dan bersaksi palsu."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abdullah bin 'Amr bin Ash, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Di antara dosa-dosa besar itu adalah seorang anak yang mencela kedua orang tuanya."
Para sahabat bertanya, "Apakah ada seseorang yang mencela kedua orang tuanya?"
Beliau menjawab, "Ya, apabila seseorang mencela ayah orang lain, maka ia sama halnya mencela ayahnya sendiri; dan seseorang yang mencela ibu orang lain, maka ia sama halnya mencela ibunya sendiri." *
( HR. Bukhari & Muslim)
* karena orang yang kita cela orang tuanya, biasanya akan membalas mencela orang tua kita, maka itu sama dengan kita secara tidak langsung mencela orang tua kita.


Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Utama dari Berjihad

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,
"Saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 'Amal apakah yang paling disukai oleh Allah subhanahu wa ta'ala?'
Beliau menjawab, 'Shalat tepat pada waktunya'.
Saya bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?'
Beliau menjawab, 'Berbuat baik kepada kedua orang tua'.
Saya bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?'
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Pergi berjihad di jalan Allah'."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abdullah bin 'Amr bin Ash ia berkata,
"Seseorang datang menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam, lalu berkata, 'Aku berbaiat kepadamu untuk berhijrah & berjihad (di jalan Allah) semata-mata mengharapkan ganjaran dari Allah subhanahu wa ta'ala.'
Rasulullah bertanya, 'Apakah di antara kedua orang tuamu masih ada yang hidup?'
Orang itu menjawab, 'Ya, kedua-duanya masih hidup.'
Rasulullah kembali bertanya, 'Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah?'
Orang itu menjawab, 'Ya.'
Rasulullah bersabda, 'Kembalilah (untuk berbakti) kepada kedua orang tuamu, kemudian rawatlah keduanya dengan baik'."
( HR. Bukhari & Muslim, lafadz ini milik Muslim )


Menghormati Kedua Orang Tua, Bahkan Jika Mereka Masih Kafir

Dari Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, ia berkata,
'Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih hidup, ibuku -yang masih musyrik- datang mengunjungiku.
Lalu aku meminta penjelasan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, ibuku telah datang mengunjungiku untuk menjalin hubungan baik denganku.
Apakah aku boleh menjalin hubungan dengan ibuku?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Ya, jalinlah hubungan baik dengan ibumu'."
( HR. Bukhari & Muslim )

Sekalipun orang tua kita belum muslim, kita wajib berbuat baik dan menghormatinya, tentunya sebatas urusan dunia, bukan peribadahan & agama. Untuk urusan agama & peribadahan mereka maka kita berlepas diri.


Berdo'alah untuk Kedua Orang Tua

Allah ta'ala berfirman :
Dan Tuhanmu telah telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain DIA dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau katakan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah "Ya Rabb-ku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."
( QS. Al-Israa' (17) : 23-24 )

Sungguh kuatnya ikatan antara orang tua dan anak dalam Islam, orang tua dan anak mempunyai kaitan timbal balik dalam segala kebaikan.
Dengan berbakti pada orang tua akan mengantarkan anak ke dalam surga.
Sedang bagi orang tua, do'anya anaknya yang shalih akan menjadi pahala yang terus mengalir sekalipun mereka telah meninggal dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali 3 perkara, yaitu :
sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat,
dan anak shalih yang mendo'akannya."
( HR. Muslim )
Anak adalah hasil didikan orang tua, jika orang tua mendidiknya sehingga anaknya menjadi orang yang shalih, maka orang tua akan memperoleh pahala atas do'a anaknya dan amal shalih anaknya.

Bakti anak pada orang tuanya tidak terputus meskipun orang tuanya telah meninggal. Bentuk bakti anak terhadap orang tuanya yang sudah meninggal (berdasarkan dari hadits-hadits yang shahih), antara lain dengan :
1. Mendo'akannya
2. Menshalatkan ketika orang tua meninggal
3. Selalu memintakan ampun untuk keduanya
4. Membayarkan hutang-hutangnya
5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari'at
6. Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya

Berdasarkan nash-nash dari Al-Qur'an, bahwa kita memperoleh dari apa yang kita usahakan, para ulama berpendapat, bahwa apapun kebaikan (amal shalih) yang dilakukan oleh anak, orang tua juga memperoleh pahalanya, karena anak adalah hasil usaha (didikan) orang tua.
Allah ta'ala berfirman,
Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.
( QS. Al-Baqarah (2) : 286 )
...dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,
( QS. An-Najm (53) : 39 )

Maka marilah kita bersegera dalam kebaikan, berbakti & berbuat baik kepada orang tua kita. Selagi kita masih hidup, selagi kita masih sehat, selagi kita masih dapat berbuat kebaikan & amal shalih. Dunia adalah tempat beramal (berbuat), sedang akhirat adalah tempat perhitungan.
Allah ta'ala berfirman :
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah.
( QS. Luqman (31) : 33 )


Begitu mulianya kedudukan keluarga dalam Islam. Di dalamnya kita merasakan ketenangan hati & kebahagiaan di dunia. Dengannya kita dapat memasuki surga & kebahagiaan di akhirat.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa mempermudah kita dalam kebaikan, mempermudah jalan kita dalam berbakti pada kedua orang tua, mempermudah jalan kita menuju surga-NYA,
Semoga Allah mengkaruniakan kebahagiaan bagi keluarga kaum muslimin,
Aamiin....



Do'a untuk Kedua Orang Tua :

Robbirhamhumaa kamaa robbayani shoghiroo
( Ya Rabb-ku, Sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu kecil )
( QS. Al-Israa' (17) : 24 )

Robbanaghliy waliwaalidayya ( Ya Rabb/Tuhan kami, ampunilah aku & kedua ibu bapakku )
wa lil mukminiina yauma yaquumul hisaab ( dan semua orang beriman pada hari diadakannya perhitungan (hari Kiamat) )
( QS. Ibrahim (14) : 41 )



Do'a Agar Diberikan Keturunan Yang Shalih :

Robbi habliy minash-shoolihiin
( Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shalih."
( QS. Ash-Shaafaat (37) : 100 )

Robbi habliy mil-landunka dzurriyyatan-thoyyibah. ( Ya Rabb-ku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-MU )
Innaka samii'ud-du'aa ( Sesungguhnya Engkau Maha mendengar do'a )
( QS. Ali-'Imran (3) : 38 )

Robbanaa hablanaa min azwaajinaa ( Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami)
wa dzurriyyatinaa (dan keturunan kami)
qurrota a'yun (sebagai penyenang hati kami)
waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa (dan jadikanlah kami imam/pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa )
( QS. Al-Furqoon (25) :74 )



Sumber Rujukan :
1. Al-Qur'an & Terjemahannya
2. Kitab Hadits : Riyadhush-Shalihin, susunan Imam Nawawi
3. www.alsofwah.or.id
4. www.asysyariah.com
5. www.almanhaj.or.id ( Kategori : Birrul Walidain )
6. Buku : Do'a & Wirid, susunan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, penerbit : Pustaka Imam Asy-Syafi'i



"Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."
( HR. Muslim )

Kebahagiaan Dengan Kesabaran

Bismillahir-Rahman-ir-Rahim,
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


Cobaan & Kesabaran

Allah ta'ala berfirman,
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

( QS. Al-Baqarah (2) : 155 )

Abu Hurairah berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Orang mukmin/beriman (baik laki-laki maupun perempuan) senantiasa mendapatkan cobaan, baik dirinya, anaknya maupun hartanya sehingga ia menghadap Allah subhanahu wa ta'ala tanpa membawa dosa'."
( HR. Tirmidzi, derajat hadits : hasan shahih )

"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
( QS. Al-Baqarah (2) : 153 )


Bersabar Dengan Berlatih Sabar

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Siapa saja yang menjaga kehormatan dirinya, maka Allah pun akan menjaganya,
dan barangsiapa yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya.
Serta siapa saja yang menyabarkan dirinya, maka Allah pun akan memberikan kesabaran.
Seseorang tidak akan mendapatkan anugerah lebih baik dan lebih lapang melebihi kesabaran."

( HR. Bukhari & Muslim )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sungguh mengagumkan keadaan orang mukmin (beriman), keadaan mereka senantiasa mengandung kebaikan.
Tidak terjadi yang demikian itu kecuali bagi orang mukmin.
Jika mereka mendapatkan kesenangan, ia bersyukur. hal itu merupakan kebaikan.
Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar. Itu juga merupakan kebaikan."
( HR. Muslim ).



Macam-macam Kesabaran :

Secara garis besar, kesabaran ada 3 macam, yaitu :
1. Bersabar dalam melaksanakan ketaatan
2. Kesabaran terhadap segala perkara yang dilarang
3. Kesabaran terhadap cobaan yang menimpa


1. Bersabar Dalam Melaksanakan Ketaatan

Telah kita pahami, bahwa ketakwaan adalah melaksanakan yang Allah perintahkan dan menjauhi yang dilarang-NYA.
Kadang tidak mudah untuk kita melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta'ala, karena berarti kita harus "melakukan usaha", "berbuat", "bertindak", "beramal".
Misalkan sholat 5 kali sehari, kita harus meluangkan waktu kita untuk melaksanakannya, padahal mungkin kita "sibuk", "jadwal kita padat". Maka untuk melaksanakan sholat butuh kesabaran, meluangkan waktu kita, berusaha melaksanakan sholat dengan khusyu ( memahami makna sholat/do'a yang kita panjatkan ).

Allah ta'ala berfiman.
"Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam menjalankan perintah tersebut."
( QS. QS. Thooha (20) : 132 )

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abdul Qais yang terluka,
"Sesungguhnya di dalam dirimu ada 2 sifat yang disukai Allah, yaitu santun & sabar."
( HR. Muslim )


2. Kesabaran Terhadap Segala Perkara Yang Dilarang

Menjauhi larangan Allah subhanahu wa ta'ala juga memerlukan kesabaran, yaitu untuk menahan & mengendalikan diri agar kita tidak melakukan sesuatu yang dilarang, meski mungkin kita menginginkannya.
Yang dimaksud dengan kemaksiatan adalah lawan dari ketaatan, kemaksiatan adalah melanggar perintah Allah atau mengerjakan larangan Allah.
Manusia mempunyai banyak keinginan, pada hal yang diperbolehkan atau kadang pada hal yang dilarang.
Itulah yang disebut hawa nafsu ( hawa : keinginan, nafs : jiwa), manusia ingin makan, ingin minum, ingin bersenanng-senang, ingin melakukan "apa saja".
Jika manusia tidak menahan & mengendalikan dirinya, maka dia bisa berbuat "apa saja", "semaunya".
Di sinilah manusia memerlukan kesabaran, kesabaran yang akan membantu untuk menahan & mengendalikan diri dari kemaksiatan.

Sebagian ulama salaf (terdahulu) mengatakan :
"Setiap orang yang baik maupun yang fajir (pelaku kemaksiatan) turut melakukan kebaikan. Namun hanya orang yang "shiddiq (benar) " yang mampu meninggalkan seluruh perkara maksiat (yang dilarang)."

Manusia terlahir fitrah (suci), namun dalam kehidupannya melakukakan kesalahan (baik disadari/sengaja ataupun tidak disadari/tidak sengaja).
Kesabaran yang akan membantu untuk menjaga dari kesalahan.


3. Kesabaran Terhadap Cobaan Yang Menimpa

Cobaan, sesuatu yang "kurang menyenangkan", atau yang biasa kita sebut dengan "musibah".
Sudah ketentuan Allah subhanahu wa ta'ala, suka & duka, nikmat & cobaan.
Salah satu rukun iman adalah mengimani qodho & qodar ( takdir baik & takdir buruk ).
Iman terhadap qodho & qodar Allah, takdir-NYA yang baik & yang buruk, bahwa segala sesuatu sudah Allah tuliskan dalam kitab Lauh Mahfudz.
Suka & duka, nikmat & cobaan adalah sesuatu yang pasti, "mau tidak mau" kita menghadapinya, "suka tidak suka" kita menerimanya, kesabaran lah yang akan membantu kita untuk menghadapinya, sehingga apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, kita merasa baik, merasa tenang, merasa bahagia.

Kesabaran dalam mengahadapi cobaan inilah, kesabaran yang paling kita pahami. Sudah mahfum (paham) bagi kita, bahwa untuk menjalani kehidupan & menghadapi cobaan kita perlu kesabaran, sehingga saat ada cobaan kita tidak terlarut dalam duka-lara.

Allah ta'ala berfirman,
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
( QS. Al-Baqarah (2) : 155 )

Allah ta'ala berfirman
"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
( QS. Al-Baqarah (2) : 153 )

Allah ta'ala berfirman,
...maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-NYA terhadap apa yang kamu ceritakan."
( QS. Yusuf (12) : 18 )




KEBAHAGIAAN DENGAN KESABARAN

Kebahagiaan adalah saat kita dapat menjalani hidup kita dengan hati yang tenang, jiwa yang tentram, dada yang lapang, sehingga kita merasa nyaman.
Bagaimana untuk tetap merasa tenang, tentram & lapang saat kita berada dalam "kesempitan", "keadaan yang menyesakkan"?
Kesabaran dalam menghadapi cobaan yang akan membantu kita untuk senantiasa merasa "baik" & bahagia dengan segala kondisi yang ada.
Sungguh Al-Qur'an dan As-Sunnah (Al-Hadits) telah mengajarkan kita bagaimana bersabar dalam menjalani hidup ini untuk merasakan kebahagiaan.


Bersama Kesulitan ada Kemudahan

Allah ta'ala berfirman,
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
( QS. Al-Insyiroh (94) : 5 )

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
( QS. Al-Insyiroh (94) : 6 )

Sungguh Allah subhanahu wa ta'ala sudah menjanjikan kemudahan dalam segala kesulitan, segala sesuatu ada jalan keluarnya.

Hudzaifah ( seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalllam ) berkata :
"Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan sesuatu melainkan dari yang kecil hingga ke yang besar, kecuali musibah. Adapun musibah Allah menciptakannya dari keadaan besar kemudian menjadi kecil."

Musibah/cobaan datang dalam keadaan besar yaitu terasa berat pada awalnya, lalu akan terasa semakin ringan jika kita bersabar.

Allah ta'ala berfirman dalam sebuah hadits Qudsi* :
"Tiadalah balasan dari sisi-KU bagi hamba-KU yang mukmin (beriman) apabila AKU mengambil orang yang dicintainya (anak, saudara, teman) di dunia, kemudian dia bersabar dan mengharapkan pahalanya, kecuali surga."
( HR. Bukhari, Ahmad )

* Hadits Qudsi : adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala yang tidak ditulis dalam Al-Qur'an


Kesabaran Ada Dari Awal Cobaan

"Sesungguhnya sabar dimulai pada saat pertama kali engkau ditimpa musibah."
Anas berkata,
"Sewaktu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjumpai seorang wanita sedang menangis di atas kubur, maka beliau bersabda,
'Bertakwalah kepada Allah dan sabarlah!'
Wanita itu berkata, 'Pergilah dari sini, karena sesungguhnya engkau tidak tertimpa musibah sebagaimana yang aku alami.'
Wanita itu tidak tahu bahwa yang berkata adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian ada yang memberitahukan kalau itu adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka wanita itu segera datang ke rumah Nabi.
Ia tidak menjumpai para penjaga pintu, hingga ia dengan mudah dapat masuk ke rumah Nabi.
Setibanya di sana, ia berkata, 'Aku tidak tahu kalau yang berkata tadi adalah baginda.'
Maka Rasulullah bersabda,
'Sesungguhnya sabar dimulai pada saat pertama kali engkau ditimpa musibah.' "
( HR. Bukhari & Muslim )

Yang dimaksud hadits di atas, adalah bahwa kita seharusnya sabar dari awal kita memperoleh cobaan, itulah sabar yang sebenarnya, bukan telah mengeluh dulu di awal musibah.


Membentuk Kesabaran :

Kesabaran, sesuatu yang tidak kita dapatkan begitu saja. Kesabaran dicapai dengan "membiasakan" diri untuk bersabar.
Mungkin memang tidak mudah pada awalnya, jika kita senantiasa berusaha, Allah subhanahu wa ta'ala akan membantu & memudahkan jalan kita.
Banyak cara/jalan untuk melatih kesabaran, dari diri kita sendiri juga dengan melihat sekitar kita.
1. Mengimani qodho & qodar Allah, takdir-NYA yang baik & yang buruk, yang semuanya adalah yang terbaik bagi diri kita,
2. Meyakini janji Allah subhanahu wa ta'ala, yaitu akan ada kemudahan dalam segala kesulitan,
3. Merenungkan & memahami bahwa dalam setiap cobaan ada hikmah/pelajaran, yang akan menjadikan kita menjadi lebih kuat & lebih baik


Jika masih tak mudah untuk bersabar, mungkin kita bisa melihat sekitar kita....

* Saat kita merasa kehidupan kita tak lengkap, karena anggota keluarga kita sudah tindak lengkap, cobalah lihat di luar sana, ada orang-orang memiliki lebih sedikit keluarga, atau tidak mengetahui siapa & di mana keluarganya, bahkan ada yang hidup sebatang kara.

* Jika kita ditimpa penyakit, lihatlah di luar sana banyak orang yang mungkin lebih parah keadaannya.

* Jika kita merasa "hidup kita pas-pasan", lihatlah di luar sana bahkan ada yang "kekurangan".

* Jika kita merasa cobaan begitu berat, hidup terasa sesak & sempit, ingatlah & renungkanlah kisah para Nabi, cobaan mereka jauh lebih berat daripada kita,

Nabi Nuh, berdakwah/mengajak umatnya mentauhidkan Allah (hanya beribadah kepada Allah) selama 950 tahun dengan begitu banyak rintangan,

Nabi Ibrahim, belum dikaruniai seorang anak pun hingga usia lanjut (beliau memperoleh putra dalam usia yang sangat lanjut, sekitar 90 tahun), lalu saat sudah mempunyai putra yang amat dicintainya, Allah mengujinya untuk mengorbankan putranya,

Nabi Musa, berdakwah dengan tentangan keras dari banyak pihak,

Nabi Ayub, diberi cobaan bertubi-tubi, anak-anaknya habis, hartanya habis, penyakit yang tak kunjung sembuh,

Nabi Yusuf, dibuang oleh saudara-saudaranya sehingga terpisah dengan keluarganya, lihatlah bagaimana beliau memaafkan saudara-saudaranya kemudian,

Nabi Muhammad,
Sebelum menjadi Nabi :
Lahir dalam keadaan yatim, ibunya meninggal saat beliau berusia 6 tahun, kakeknya meninggal saat beliau berusia 8 tahun,
Anak-anak laki-lakinya semua meninggal saat masih kecil (Qosim & Abdullah, anak dari Khodijah, Khodijah merupakan satu-satunya istri Nabi sampai Khodijah meninggal dunia)
Setelah menjadi Nabi :
Ditentang kaumnya, dikatakan gila, padahal sebelum menjadi Nabi, kaumnya menjulukinya Al-Amiin (yang terpercaya)
Dilempari dengan batu oleh kaum Thoif, saat berdakwah pada mereka,
Istri yang begitu setia & mendukungnya meninggal, Paman yang mengasuhnya & senantiasa membantunya meninggal, itulah tahun duka (sekitar tahun ke-10 kenabian),
Anak laki-lakinya meninggal saat masih kecil (yang bernama Ibrahim, anak dari Mariyah Al-Qibtiyah)

Sungguh para Nabi juga manusia, mereka bisa merasakan sedih & duka sebagaimana kita (manusia lainnya). Mereka bersabar, mereka kuat dengan usaha. Semoga kita senantiasa dapat mengambil hikmah/pelajaran dari kisah para Nabi & orang shalih, dan meneladaninya.

Semoga Allah senantiasa membantu & memudahkan jalan kita untuk memiliki sikap sabar, sehingga kita dapat menjalani hidup dengan kesabaran, dan merasakan kebahagiaan, di dunia & akhirat, Amiin....

Sumber Rujukan :
1. Al-Qur’an & Terjemahannya
2. Kitab Hadits : Riyadhush Shalihin, susunan Imam Nawawi
3. www.rumaysho.com
4. www.muslim.or.id
5. Buku : Menakjubkan! Potret Hidup Insan Beriman, penulis : Dr.A’idh Al-Qarni

"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."
( HR. Bukhari & Muslim )