Sunday, July 11, 2010

Keluargamu Pintu Surgamu

Bismillahir-Rahman-ir-Rahim,
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


Keluarga ( Kedua Orang Tua, Suami, dan Anak ) adalah Pintu Surga

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasalam bersabda,
"Amat merugi, dan sungguh merugi orang yang masih sempat mendapatkan salah satu atau kedua orang tuanya hidup di usia tuanya, kemudian kesempatan (berbuat baik itu) tidak digunakannya untuk memasukannya ke dalam surga."
( HR. Muslim )

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Apabila seorang wanita menjaga sholat 5 waktu, berpuasa di bulannya (Ramadhan), menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya dia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan."
( HR. Ibnu Abi Hatim)

Dari Ummu Salamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Wanita (istri) mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya niscaya ia akan masuk surga."
( HR. At-Timidzi , derajat hadits : hasan/baik )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Barangsiapa memiliki 3 orang putri atau 3 orang saudara putri, atau memiliki 2 orang anak putri atau 2 orang saudara putri, kemudian ia mendidiknya dengan baik hingga memiliki ketaqwaan kepada Allah dan akhlak yang mulia, maka dia berhak masuk surga".
(HR. At-Tirmidzi)

Dari 'Aisyah, ia berkata,
"Seorang perempuan miskin dengan membawa kedua putrinya mendatangiku, maka aku memberinya 3 butir kurma (hanya itu yang dimiliki 'Aisyah). Ia memberika kepada ,masing-masing putrinya sebutir kurma. Ketika perempuan itu hendak memasukkan kurma ke mulutnya untuk dimakan, tiba-tiba diminta oleh kedua putrinya, lalu ia membelah kurma itu menjadi 2 bagian kemudian diberikan kepada kedua anaknya. Aku merasa kagum melihat perilaku perempuan itu.
Setelah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, aku menceritakan kepadanya kejadian itu, kemudian beliau bersabda,
'Sesungguhnya Allah telah menetapkan surga baginya dengan perbuatannya itu (terhadap kedua putrinya) atau dia terbebas dari api neraka karena perbuatannya itu'."
( HR. Muslim )

Pintu surga ternyata begitu dekat, keluarga kita adalah pintu surga yang terdekat. Tidak maukah kita memasukinya?
Berbakti pada orang tua, mentaati suami, mendidik anak agar menjadi orang shalih merupakan pintu-pintu untuk memasuki surga.
Jika semuanya karena mengharap ridha Allah subhanahu wa ta'ala, maka akan mengantarkan kita ke surga-NYA.

Kita akan dimasukkan ke dalam surga dengan rahmat Allah, rahmat Allah didapatkan dengan keridhaan Allah. Keridhaan Allah didapatkan dengan ketakwaan (amal perbuatan kita dalam ketaatan).


Berbuat Baik kepada Kedua Orang Tua

Allah ta'ala berfirman :
Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan AKU dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. hanya kepada-KU kembalimu, dan akan AKU beritakan kepadamu apa yang yelah kamu kerjakan.
( QS. Al-'Ankabut (29) : 8 )

Allah ta'ala berfirman :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia 2 tahun. Bersyukurlah kepada-KU dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada AKU kembalimu.
( QS. Luqman (31) : 14 )

Allah ta'ala berfirman :
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan AKU dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-KU.
( QS. Luqman (31) :15 )

Allah ta'ala berfirman :
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya denagn susah payah (pula).
( QS. Al-Ahqof (46) : 15 )

Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan kita untuk berbuat baik terhadap kedua orang tua (birrul walidain, birr : baik, walidain : 2 orang tua).
Perintah itu disandingkan dengan ketaatan pada Allah, dan peringatan untuk tidak menyekutukan Allah. Telah kita ketahui bahwa tujuan penciptaan makhluk adalah untuk tauhid (mengesakan Allah, beribadah hanya pada Allah, lihat QS. Adz-Dzariyat (51) : 56 ), itulah tujuan tertinggi, tauhid. Maka jika Allah menyandingkan perintah untuk berbuat baik terhadap kedua orang tua setelahnya, maka itulah ketaatan tertinggi di dunia yang kita temui saat ini (ketaatan teringgi pada makhluk adalah pada Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam).

Maka kita harus menaati kedua orang tua selama tidak dalam kemaksiatan terhadap Allah (melanggar hukum Allah).
Begitu tingginya kedudukan orang tua, sehingga ridha Allah ada pada keridhaan mereka, dan murka Allah ada pada kemurkaan mereka.
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Ridha Allah bergantung pada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung pada kemurkaan orang tua."
( HR. Bukhari, Ibnu Hibban, At-Tirmidzi, Al-Hakim )


Kedua Orang Tua Adalah Yang Paling Berhak Atas Kebaikan Kita

Dari Abu Hurairah, ia berkata,
"Suatu ketika seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam kemudia berkata,
'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baikku?'
Rasulullah menjawab, 'Ibumu!'
Lalu orang tersebut bertanya lagi, 'Lalu siapa lagi?'
Nabi menjawab, 'Ibumu!'
Orang tersebut bertanya lagi, 'Lalu siapa lagi?'
Nabi menjawab, 'Ibumu!'
Orang tersebut bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi kemudian menjawab, 'Bapakmu!'"
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abu Bakrah Nufai' bin Al Haris, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa terbesar (3 dosa terbesar)."
Kami menjawab, "Tentu, kami ingin mengetahuinya."
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Yaitu menyeketukuan Allah dan durhaka terhadap kedua orangtua."
(Semula Rasulullah duduk sambil bersandar, lalu beliau memperbaiki duduknya hingga tegak), beliau kembali meneruskan sabdanya,
"Ingatlah! Termasuk juga perkataan bohong dan bersaksi palsu."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abdullah bin 'Amr bin Ash, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Di antara dosa-dosa besar itu adalah seorang anak yang mencela kedua orang tuanya."
Para sahabat bertanya, "Apakah ada seseorang yang mencela kedua orang tuanya?"
Beliau menjawab, "Ya, apabila seseorang mencela ayah orang lain, maka ia sama halnya mencela ayahnya sendiri; dan seseorang yang mencela ibu orang lain, maka ia sama halnya mencela ibunya sendiri." *
( HR. Bukhari & Muslim)
* karena orang yang kita cela orang tuanya, biasanya akan membalas mencela orang tua kita, maka itu sama dengan kita secara tidak langsung mencela orang tua kita.


Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Utama dari Berjihad

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,
"Saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 'Amal apakah yang paling disukai oleh Allah subhanahu wa ta'ala?'
Beliau menjawab, 'Shalat tepat pada waktunya'.
Saya bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?'
Beliau menjawab, 'Berbuat baik kepada kedua orang tua'.
Saya bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?'
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Pergi berjihad di jalan Allah'."
( HR. Bukhari & Muslim )

Dari Abdullah bin 'Amr bin Ash ia berkata,
"Seseorang datang menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam, lalu berkata, 'Aku berbaiat kepadamu untuk berhijrah & berjihad (di jalan Allah) semata-mata mengharapkan ganjaran dari Allah subhanahu wa ta'ala.'
Rasulullah bertanya, 'Apakah di antara kedua orang tuamu masih ada yang hidup?'
Orang itu menjawab, 'Ya, kedua-duanya masih hidup.'
Rasulullah kembali bertanya, 'Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah?'
Orang itu menjawab, 'Ya.'
Rasulullah bersabda, 'Kembalilah (untuk berbakti) kepada kedua orang tuamu, kemudian rawatlah keduanya dengan baik'."
( HR. Bukhari & Muslim, lafadz ini milik Muslim )


Menghormati Kedua Orang Tua, Bahkan Jika Mereka Masih Kafir

Dari Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, ia berkata,
'Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih hidup, ibuku -yang masih musyrik- datang mengunjungiku.
Lalu aku meminta penjelasan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, ibuku telah datang mengunjungiku untuk menjalin hubungan baik denganku.
Apakah aku boleh menjalin hubungan dengan ibuku?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Ya, jalinlah hubungan baik dengan ibumu'."
( HR. Bukhari & Muslim )

Sekalipun orang tua kita belum muslim, kita wajib berbuat baik dan menghormatinya, tentunya sebatas urusan dunia, bukan peribadahan & agama. Untuk urusan agama & peribadahan mereka maka kita berlepas diri.


Berdo'alah untuk Kedua Orang Tua

Allah ta'ala berfirman :
Dan Tuhanmu telah telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain DIA dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau katakan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah "Ya Rabb-ku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."
( QS. Al-Israa' (17) : 23-24 )

Sungguh kuatnya ikatan antara orang tua dan anak dalam Islam, orang tua dan anak mempunyai kaitan timbal balik dalam segala kebaikan.
Dengan berbakti pada orang tua akan mengantarkan anak ke dalam surga.
Sedang bagi orang tua, do'anya anaknya yang shalih akan menjadi pahala yang terus mengalir sekalipun mereka telah meninggal dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali 3 perkara, yaitu :
sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat,
dan anak shalih yang mendo'akannya."
( HR. Muslim )
Anak adalah hasil didikan orang tua, jika orang tua mendidiknya sehingga anaknya menjadi orang yang shalih, maka orang tua akan memperoleh pahala atas do'a anaknya dan amal shalih anaknya.

Bakti anak pada orang tuanya tidak terputus meskipun orang tuanya telah meninggal. Bentuk bakti anak terhadap orang tuanya yang sudah meninggal (berdasarkan dari hadits-hadits yang shahih), antara lain dengan :
1. Mendo'akannya
2. Menshalatkan ketika orang tua meninggal
3. Selalu memintakan ampun untuk keduanya
4. Membayarkan hutang-hutangnya
5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari'at
6. Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya

Berdasarkan nash-nash dari Al-Qur'an, bahwa kita memperoleh dari apa yang kita usahakan, para ulama berpendapat, bahwa apapun kebaikan (amal shalih) yang dilakukan oleh anak, orang tua juga memperoleh pahalanya, karena anak adalah hasil usaha (didikan) orang tua.
Allah ta'ala berfirman,
Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.
( QS. Al-Baqarah (2) : 286 )
...dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,
( QS. An-Najm (53) : 39 )

Maka marilah kita bersegera dalam kebaikan, berbakti & berbuat baik kepada orang tua kita. Selagi kita masih hidup, selagi kita masih sehat, selagi kita masih dapat berbuat kebaikan & amal shalih. Dunia adalah tempat beramal (berbuat), sedang akhirat adalah tempat perhitungan.
Allah ta'ala berfirman :
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah.
( QS. Luqman (31) : 33 )


Begitu mulianya kedudukan keluarga dalam Islam. Di dalamnya kita merasakan ketenangan hati & kebahagiaan di dunia. Dengannya kita dapat memasuki surga & kebahagiaan di akhirat.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa mempermudah kita dalam kebaikan, mempermudah jalan kita dalam berbakti pada kedua orang tua, mempermudah jalan kita menuju surga-NYA,
Semoga Allah mengkaruniakan kebahagiaan bagi keluarga kaum muslimin,
Aamiin....



Do'a untuk Kedua Orang Tua :

Robbirhamhumaa kamaa robbayani shoghiroo
( Ya Rabb-ku, Sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu kecil )
( QS. Al-Israa' (17) : 24 )

Robbanaghliy waliwaalidayya ( Ya Rabb/Tuhan kami, ampunilah aku & kedua ibu bapakku )
wa lil mukminiina yauma yaquumul hisaab ( dan semua orang beriman pada hari diadakannya perhitungan (hari Kiamat) )
( QS. Ibrahim (14) : 41 )



Do'a Agar Diberikan Keturunan Yang Shalih :

Robbi habliy minash-shoolihiin
( Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shalih."
( QS. Ash-Shaafaat (37) : 100 )

Robbi habliy mil-landunka dzurriyyatan-thoyyibah. ( Ya Rabb-ku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-MU )
Innaka samii'ud-du'aa ( Sesungguhnya Engkau Maha mendengar do'a )
( QS. Ali-'Imran (3) : 38 )

Robbanaa hablanaa min azwaajinaa ( Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami)
wa dzurriyyatinaa (dan keturunan kami)
qurrota a'yun (sebagai penyenang hati kami)
waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa (dan jadikanlah kami imam/pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa )
( QS. Al-Furqoon (25) :74 )



Sumber Rujukan :
1. Al-Qur'an & Terjemahannya
2. Kitab Hadits : Riyadhush-Shalihin, susunan Imam Nawawi
3. www.alsofwah.or.id
4. www.asysyariah.com
5. www.almanhaj.or.id ( Kategori : Birrul Walidain )
6. Buku : Do'a & Wirid, susunan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, penerbit : Pustaka Imam Asy-Syafi'i



"Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."
( HR. Muslim )

No comments: