Friday, October 1, 2010

Bersegera, Bersemangat, & Bersabar dalam Kebaikan

Bismi-LLAH-ir-RAHMAN-ir-RAHIM,
Dengan menyebut nama ALLAH, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,


Bersegera, Bersemangat, & Bersabar dalam Kebaikan


* Bersegera dalam kebaikan
* Bersemangat dalam kebaikan
* Bersabar dalam kebaikan & kebenaran

* Saat kita melakukan kebaikan sesungguhnya kita sedang melakukan kebaikan untuk diri kita
* Kebaikan akan mengantarkan ke surga
* Kebaikan & Kejujuran (Kebenaran), kebaikan ada dalam kejujuran (kebenaran)
* Kebaikan, Kebenaran, & Kesabaran
* Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan



Allah ta'ala berfirman :
Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.
( QS. Al-Kahfi (18) : 110 )

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
( QS. Al-Kahfi (18) : 46 )



Bersegera dalam Kebaikan

Para Nabi adalah manusia terbaik, maka sungguh kebaikan kita mengambil teladan dari mereka. Mereka adalah manusia-manusia yang bersegera dalam kebaikan.
Allah ta'ala berfirman :
Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdo'a kepada Kami dengan penuh harap & cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyu' kepada Kami.
( QS. Al-Anbiya (21) : 90 )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberkan nasihat kepada Ibnu Umar (Abdullah bin Umar), sambil memegang pundak Ibnu Umar beliau bersabda :
Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau orang yang singgah di perjalanan (pengembara).
Kalau engkau berada di waktu pagi jangan sekedar menunggu datangnya waktu sore.
Kalau engkau berada di waktu sore jangan sekedar menunggu datangnya waktu pagi.
Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
Dan gunakanlah masa hidupmu sebelum datang kematianmu.

( HR. Bukhari )

Kalau terbersit keinginan (niat) untuk melakukan suatu yang baik, segeralah laksanakan jika kita sudah mampu melaksanakannya, karena kita tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi kemudian jika kita menundanya, mungkin saja niat itu melemah & luntur.

Allah ta'ala berfirman :
Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok.
Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
( QS. Al-Luqman (31) : 34 )

Jika kita belum dapat/mampu melaksanakannya, maka jaga & peliharalah niat baik itu.
Pelihara dalam hati kita, tancapkan kuat-kuat dalam diri kita, dan senatiasa berdo'a kepada Allah agar dimudahkan melaksanakannya...

Lihatlah bagaimana nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, bagaimana beliau senantiasa bersegera dalam kebaikan,
Abu Sirwa'ah Uqbah bin Al-Harits berkata,
"Aku shalat Ashar di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika di Madinah.
Setelah salam, beliau cepat-cepat bangkit melangkahi barisan para sahabat menuju kamar salah seorang istrinya.
Para sahabat terkejut karena beliau sangat tergesa-gesa.
Setelah itu Rasulullah keluar. Beliau heran melihat para sahabat yang terkejut itu, kemudian beliau bersabda,
'Aku meninggalkan sepotong emas yang harus kusedekahkan tetapi tertinggal di rumah, maka aku tidak ingin emas itu menginap di tempatku.' "
( HR. Bukhari )



Bersemangat dalam Kebaikan

Kalau kita sudah melakukan kebaikan, alangkah baiknya jika kita dapat menjaga semangat untuk melakukannya kembali dan memelihara kebaikan tersebut. Sehingga kebaikan itu menjadi kebiasaan bagi kita.
Allah menyukai amalan/perbuatan yang dilakukan terus-menerus (berkelanjutan).

Dari 'Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Sebaik-baik amalan yang disukai Allah subhanahu wa ta'ala adalah yang terus-menerus dikerjakan."
( HR. Bukhari & Muslim )

Contoh paling dekat adalah keadaan kita pada bulan Ramadhan, jika bisa beribadah lebih baik pada bulan Ramadhan, maka kita dapat memotivasi diri kita untuk mempertahankan kebaikan tersebut.
Misal jika kita sudah bisa berpuasa sebulan penuh, mengapa tidak kita coba untuk puasa 6 hari di bulan Syawal, atau melaksanakan puasa Senin-Kamis, atau berpuasa 3 hari setiap bulannya (puasa pada tanggal 13-14-15 setiap bulan Hijriyah)?
Atau jika kita bisa melaksanakan sholat tarawih 11 rakaat, mengapa kita tidak mencoba untuk sholat malam setiap malam, misalkan 3 rakaat witir.
( sholat malam disebut juga qiyamul-lail, disebut juga tahajud, atau pada bulan Ramadhan disebut juga tarawih, jadi secara sederhana : tarawih adalah tahajud pada bulan Ramadhan )

Dari Abu Hurairah dia berkata :
"Kekasihku (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa saallam mewasiatkan kepadaku 3 perkara:
Puasa 3 hari setiap bulan, sholat 2 rakaat Dhuha, & sholat witir sebelum tidur."
( HR. Bukhari & Muslim )

Sungguh wasiat (nasihat) yang sederhana, tetapi lihatlah kedalaman maknanya.
Puasa 3 hari setiap bulan, berarti kita seperti puasa 30 hari (sebulan), jika setiap bulan kita melaksanakannya, maka kita seperti berpuasa 30 hari setiap bulannya, yang berarti seperti kita berpuasa setahun penuh.
Sholat 2 raka'at Dhuha seperti berbuat kebaikan sejumlah sendi kita (sekitar 360 sendi).
Sholat witir merupakan salah satu sholat yang dicintai Allah.



Bersabar dalam Kebaikan

Kita sering berpendapat, "bicara mudah, melaksanakannya ngga semudah itu".
Memang untuk melaksanakan kebaikan awalnya tak terlalu mudah, perlu usaha untuk melakukannya, dan kita memerlukan kesabaran.
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah memberikan pikiran positif untuk diri kita, memotivasi diri kita.
Kita bisa mengatakan pada diri kita : "Ini mungkin ngga terlalu mudah, tapi kita bisa belajar dan berusaha untuk melakukannya."

Dan yang penting adalah ilmu (pengetahuan) tentang hal yang akan kita lakukan.
Kalau kita tahu tentang sesuatu akan lebih mudah untuk kita melakukannya.

Allah ta'ala berfirman :
Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
( QS. Al-Kahfi (18) : 68 )

Akan lebih mudah bagi kita membiasakan berdzikir (mengingat) Allah, jika kita mengetahui bahwa berdzikir dapat membuat hati tentram, dan kita akan semakin mudah melakukannya jika kita telah merasakannya.
Akan lebih mudah untuk kita mengeluarkan harta untuk kita sedekahkan, jika kita mengetahui bahwa itu akan mendatangkan keberkahan dari Allah untuk kita.



Saat kita melakukan kebaikan sesungguhnya kita sedang melakukan kebaikan untuk diri kita

Sesungguhnya segala sesuatu yang kita lakukan adalah untuk kita (akan kembali pada kita), begitu juga kebaikan & keburukan.
Saat kita melakukan kebaikan maka sesungguhnya kita sedang berbuat baik untuk diri kita, sebaliknya saat kita melakukan keburukan kita sedang berbuat buruk untuk diri kita.
Saat kita bersedekah, mungkin yang kita lihat kita mengeluarkan harta kita untuk kita berikan untuk orang lain, yang kita lihat adalah kita berbuat baik untuk orang lain, tapi kalau kita mau merasakan & merenungkan kembali, Allah akan memberikan keberkahan pada harta kita, dan itu adalah kebaikan bagi kita.
Atau saat kita mengambil hak orang lain (misal : korupsi), yang terlihat adalah kita mendapatkan tambahan harta, ingat atau tidak kita sedang mengambil hak orang lain. Yang jelas harta kita bertambah, tapi pernahkah disadari tidak berkahnya harta tersebut, mungkin kita sakit sehingga harus mengeluarkan banyak harta, atau harus mengeluarkan banyak harta, atau pada hal-hal lain.

Allah ta'ala berfirman :
Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri.
Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzholimi hamba-hamba-(NYA).
( QS. Fushilat (41) : 46 )



Kebaikan akan mengantarkan ke surga

Kebaikan & Kejujuran (Kebenaran), kebaikan ada dalam kejujuran (kebenaran)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga.
Jika seseorang senantiasa berlaku jujur & berusaha untuk jujur maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.
Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan pada kejahatan, dan kejahatan akan mengatarkan pada neraka.
Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."
( HR. Muslim )



Kebaikan, Kebenaran, & Kesabaran

Allah berfirman :
Demi masa.
Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
( QS. Al-Ashr (103) : 1-3 )

Lihatlah bagaimana Allah subhanahu wa ta'ala menyandingkan kebaikan, kebenaran, dan kesabaran.
Kebaikan ada bersama kebenaran, dan diusahakan bersama kesabaran.



Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan

Allah berfirman :
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.
Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,
( QS. Ali-'Imran (3) : 134 )

Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat.
Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
( QS. Ali-'Imran (3) : 148 )



Hanya kepada Allah kita memohon hidayah (petunjuk) & taufik (dorongan untuk melakukan sesuatu-->kebaikan).
Semoga Allah senantiasa memudahkan kita melihat kebaikan, dan memberikan ilham pada kita untuk melakukan kebaikan.
Semoga Allah senantiasa memudahkan jalan kita ke surga-NYA, memudahkan kita dalam kebaikan, dalam kebenaran, dan dalam kesabaran.

Robbana aatinaa fid-dunyaa hasanah (Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia),
wa fil akhirotiy hasanah (dan di akhirat kebaikan),
wa qinaa 'adzaban-nar (dan lindungilah kami dari adzab neraka)
( QS. Al-Baqarah (2) : 201 )



Sumber Rujukan :
Al-Qur'an & Terjemahannya
Kitab Hadits : Riyadhush-Shalihin (Taman (Hati) Orang-orang Shalih/Baik), susunan : Imam Nawawi
http://abumushlih.com/bersegeralah.html/
http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/puasa-menahan-diri-demi-menggapai-ridho-illahi-5.html
http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3193-berlakulah-jujur.html
http://muslimah.or.id/fikih/shalat-witir.html



"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."
( HR. Muslim )

No comments: