Sunday, October 17, 2010

Hati & Kebaikan

Hati & Kebaikan


Bismillahir-Rahmanir-Rahim,
Dengan menyebut nama Allah, yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang,


* Allah memandang hati kita & amal/perbuatan kita
* Hati pangkal kebaikan
* Kedudukan hati pada kebaikan & kebenaran
* Hati yang sehat



Allah memandang hati kita & amal kita

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi DIA memandang kepada HATI kalian (dan AMAL kalian)."
( HR. Muslim )

Hati yang baik, akan dapat dirasakan dari baiknya amalan/perbuatan.
Sehingga para ulama (Imam Muslim dan yang lainnya) mengingatkan pentingnya tentang baiknya hati & amal/perbuatan, karena ada yang memahami bahwa yang penting hatinya (saja), tanpa melihat amal/perbuatan. Jadi baiknya hati dirasakan dari baiknya amal/perbuatan.
Seperti hal-nya iman, yang merupakan keyakinan dalam hati, diucapkan lewat lisan, dan dibenarkan/diwujudkan dengan perbuatan.
Maka hati senantiasa terkait erat dengan pikiran, lisan, dan perbuatan.



Hati pangkal kebaikan

Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"...Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging.
Apabila ia baik maka akan baik pula seluruh tubuhnya, dan apabila ia buruk maka akan buruk pula seluruh tubuhnya.
Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati."
( HR. Bukhari & Muslim )

Kebaikan pikiran, lisan, dan perbuatan berasal dari baiknya hati, karena hati yang akan "memimpin" anggota tubuh kita.
Apa yang kita lakukan adalah "perwujudan" hati & pikiran kita.
Hati yang "memerintah" badan kita untuk melakukan sesuatu.
Hati yang baik, akan mengarahkan pada pikiran yang baik & positif, kata-kata yang baik, dan perbuatan yang baik.
Saat kita menginginkan kehidupan yang baik, maka kita mulai dari baiknya diri kita, dan itu dapat diperoleh dengan baiknya hati kita.
Memperbaiki hidup kita, memperbaiki diri kita, dengan memperbaiki hati kita.
Membuka hati untuk mencintai kebaikan & kebenaran, melatih hati untuk berjalan di atas kebaikan & kebenaran.

Allah ta'ala berfirman :
Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar?
Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.
( QS. Al-Hajj (22) : 46 )



Kedudukan hati pada kebaikan & kebenaran

Baiknya hati, bagaimana hati berada pada kebaikan & kebenaran, para ulama (ahli ilmu) membagi hati menjadi 3 macam, yaitu :
hati yang sehat,
hati yang sakit,
dan hati yang mati

Hati yang sehat :
hati yang berada dalam kebaikan & kebenaran, ketaatan & ketakwaan, apa yang dilakukannya adalah apa yang Allah ridhoi, dan meninggalkan apa yang Allah tidak ridhoi, karena sesungguhnya apa-apa yang Allah ridhoi dan tidak ridhoi adalah untuk kebaikan diri manusia.

Hati yang sakit :
hati yang berada di antara kebaikan & keburukan, berbuat baik namun juga terkadang berbuat buruk, kadang taat kadang juga maksiat (melanggar perintah Allah), berada dalam ketaatan pada Allah, namun terkadang lalai.

Hati yang mati :
hati yang hanya mengikuti hawa nafsunya (keinginan jiwanya), mengerjakan apa saja yang jiwanya inginkan, tanpa mengindahkan apakah Allah ridho atau tidak.
Hati yang tidak berada pada ketaatan & ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.



Hati yang sehat

Hati yang sehat akan membawa kepada hati yang selamat.
Sungguh beruntung seorang hamba yang memiliki hati yang selamat,
Allah ta'ala berfirman :
(yaitu) pada hari (ketika) harta & anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat,
( QS. Asy-Syu'ara (26) : 88-89 )

Hati yang sehat dapat mengarahkan diri untuk senantiasa dalam kebaikan & kebenaran.
Hati yang sehat mengarahkan diri untuk menjalani kehidupan pada jalan yang lurus (shirothol mustaqim), jalan yang diridhoi Allah subhanahu wa ta'ala, senantiasa melaksanakan yang Allah ridhoi & menjauhi yang Allah tidak ridhoi.
Hati yang sehat berada di dalam ketakwaan & ketaatan pada Allah subhanahu wa ta'ala.

Hati yang sehat dapat dicapai dengan keimanan pada Allah subahanahu wa ta'ala, memurnikan ibadah hanya pada-NYA.
Hati yang senantiasa menyadari tujuan penciptaan kita, senantiasa menyadari makna kehidupan.
Hati yang mewujudkan ikhlash, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata, tanpa menyekutukannya dengan sesuatu apa paun, Allah lah satu-satunya tujuan, ridho Allah lah yang diharapkan.

Hati manusia senantiasa berbolak-balik, saat ini baik belum tentu akan terus baik, sebaliknya yang saat ini buruk belum tentu selamanya buruk.
Maka kita harus senantiasa menjaga hati agar senantiasa dalam kebaikan, dengan senantiasa memperbaiki hati kita.
Hati manusia berada di antara jari-jemari Allah, maka hanya pada-NYA kita memohon agar hati kita senantiasa dalam kebaikan.



Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan sebuah do'a untuk ketetapan hati kita,

"Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbiy 'alaa diinik"
(Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku di atas agama-MU)



Semoga kita termasuk manusia yang senantiasa memperbaiki hati & diri kita, sehingga dapat memiliki hati yang sehat, hati yang selamat, dan menghadap Allah subhanahu wa ta’ala dengan hati yang selamat.

Semoga Allah senantiasa memudahkan kita dalam kebaikan, dalam kebenaran, dalam ketaatan, dalam ketakwaan. Semoga Allah senantiasa memudahkan jalan kita untuk merasakan kebaikan & kebahagiaan di dunia, kebaikan & kebahagiaan di akhirat, senantiasa memudahkan jalan kita menuju surga-NYA, Aamiin…


Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah (Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia),
wa fil akhirati hasanah (dan kebaikan di akhirat),
wa qinaa ‘adzaaban-naar (dan lindungilah kami dari adzab/siksa api neraka),
( QS. Al-Baqarah (2) : 201 )

Aamiin... Ya Robb-al-alamin (Kabulkanlah, wahai Tuhan semesta alam)



Sumber Rujukan :
Al-Qur'an & Terjemahannya
Kitab hadits : Riyadhush-Shalihin ( Taman (Hati) Orang-orang Shalih ), susunan : Imam Nawawi
http://al-atsariyyah.com/tanpa-kategori/hati-menurut-islam.html
Wahai Manusia Lihatlah Hatimu!!
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/wahai-manusia-lihatlah-hatimu.html
Buku :
Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam Tazkiyatun Nufus (Jalan Pengikut Sunnah & Jama'ah dalam Penyucian Jiwa)
penulis : Yazid bin Abdul Qadir Jawas, penerbit : Pustaka At-Taqwa



“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.”

No comments: