Thursday, August 6, 2009

Waktu & Kesehatan (nikmat yang kadang terabaikan)

Bismillah, dengan menyebut nama Allah...

Rasululullah bersabda :
“Dua nikmat yang sebagian besar manusia terlena karenanya, kesehatan dan waktu luang.”
(Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6412)

Waktu & kesehatan, merupakan nikmat Allah yang kadang lupa untuk kita syukuri. Keberadaannya kadang tidak kita anggap sebagai nikmat, karena mereka ada tanpa kita cari (melakukan usaha untuk memperolehnya) .

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasalam berkata kepada seorang lelaki ketika beliau sedang menasehatinya,
"Pergunakanlah 5 perkara sebelum datang 5 perkara ;
masa mudamu sebelum tuamu,
sehatmu sebelum sakitmu,
kayamu sebelum miskinmu,
waktu luangmu sebelum waktu sibukmu,
dan hidupmu sebelum matimu
."
( HR. Hakim no. 036 , Shahih )

Saat kita sakit mungkin kita baru menyadari indah & nikmatnya menjadi sehat. Begitu juga waktu, Allah memberi kita semua waktu yang sama banyaknya (24 jam sehari), namun pilihan kita lah bagaimana menggunakan sang waktu tersebut. Apakah kita dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin? atau justru membiarkannya begitu saja, atau bahkan kita gunakan untuk hal-hal yang kurang berguna atau bahkan tidak berguna (sia-sia). Itu semua pilihan kita!

Waktu & kesehatan, yang dengan ke-2-nya memberi kita kesempatan untuk berbuat banyak hal.
Bagi seorang pelajar, itulah hal-hal yang membuatnya dapat melahap sumber ilmu & menyelami samudra pengetahuan.
Bagi seorang yang sudah bekerja, ke-2-nya lah yang dapat memberi kesempatan untuk menjadi sosok yang produktif.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk kehidupan (dunia & akhirat) kita.
Itu semua pilihan kita, untuk menggunakannya, untuk berbuat dengannya, untuk memanfaatkannya.

Ibnu Al-Jauzi , menyatakan bahwa ,’Seringkali orang dalam keadaan sehat, namun ia tidak mempunyai (banyak) waktu luang karena kesibukannya mencari penghidupan. Namun disisi lain saat ia kaya , namun tidak sehat. Jika kesehatan dan waktu luang ini berkumpul, sedangkan hamba tersebut menjadi malas untuk berbuat taat maka ia sungguh dalam kerugian besar.



Firman Allah tentang nikmat :

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS. Ibrahim (14):7)

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(QS. Ar-Rahman(55) :13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77)
Lihatlah, bagaimana Allah mengingatkan kita tentang nikmat-NYA, dalam surat Ar-Rahman (Ar-Rahman = Maha pengasih/pemberi), Allah mengulang-ulang pertanyaan (31 ayat) : nikmat manakah yang kamu (manusia) dustakan (lupakan/abaikan)?

"Dan pada nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebutnya (dengan bersyukur kepadaNya)".
( QS. Dhuha (93) : 11 )
Seperti hal-nya keimanan yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan & dibuktikan dengan perbuatan (ketakwaan), begitu juga dalam bersyukur....yaitu kita menyadari nikmat tersebut, lalu mengucap syukur, sehingga kita dapat memaknai rasa syukur kita.

Semoga kita dapat menjadi manusia menyadari nikmat Allah, sehingga menjadi manusia yang bersyukur, yang merasa cukup (qana'ah) dengan apa yang Allah berikan, dengan apa yang kita miliki. Sehingga kita pun menjadi manusia yang merasakan kebahagiaan (di dunia), dan mengantarkan kita pada kebahagiaan (akhirat), Allohuma Amiin....

No comments: